TOTABUAN.CO BOLTIM – Kabupaten Bolaang Mongondow Timur mulai mempersiapkan diri menghadapi Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati pada 2020 mendatang.
Kabupaten Boltim masuk daerah yang akan melaksanakan Pilkada serentak, bersama Tujuh daerah yang ada di Sulawesi Utara.
Sejumlah nama mulai ramai diperbincangkan sebagai bakal calon Bupati. Sebab, berdasarkan hitungan waktu pelaksanaan, tahapan Pilkada mulai akan dilakukan tahun ini oleh KPU.
Sejumlah figur dari kalangan birokrat dan politisi seperti Sekda Boltim Ir Hi Muhammad Assagaf, dan Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Oskar Manoppo dikabarkan akan maju. Begitu juga dari kalangan politisi, ada nama Wakil Bupati Boltim yang juga Kader PAN Boltim Rusdi Gumalangit, Ketua DPD NasDem Boltim Sam Sahrul Mamonto, Anggota DPRD Sulut sekaligus Bendahara Fraksi PDIP Rocky Wowor dan putri Bupati Boltim Amalia Ramadhan Sehan Landjar.
Kendati masih ditaraf perbincangan, namun dari Enam figur itu, sudah Empat figur bakal disuport oleh partai. Seperti Sam Sahrul Mamonto akan diusung partai NasDem, Rusdi Gumalangit atau Amalia Ramadhan Sehan Landjar dari PAN, dan Rocky Wowor bakal diusung PDIP meski harus berkoalisi. Sebab hanya PAN yang berhasil meraih fraksi utuh di Pileg 2019 ini.
Sebab di luar PAN, partai-partai peraih kursi di DPRD Boltim akan merancang koalisi. Seperti Partai Golkar, PKB, Demokrat, Perindo, Gerindra, PKS dan PBB, PDIP dan NasDem.
Mengamati komposisi yang tersaji hingga hari ini, saya melihat kekuatan para kontestan tersebut dari tiga aspek, yaitu figur, parpol, dan isu. Aspek kekuatan figur dilihat dari tingkat elektabilitas yang diukur oleh lembaga-lembaga survei politik, sementara aspek kekuatan parpol dihitung dari perolehan suara yang dikonversi kursi di DPRD Boltim. Adapun aspek isu memperhatikan dikotomi desa, nasionalis dan global-lokal. Kekuatan figur pasangan calon bakal ditemukan lewat publikasi hasil survei elektabilitas. Bahkan, hingga saat ini penulis belum menerima adanya publikasi hasil survei elektabilitas figur. Meski begitu, penulis memprediksi bahwa elektabilitas pasangan calon akan menurun setelah dipasangkan dengan bakal calon Wakil Bupati.
Figur
Ir Hi Muhammad Assagaf
Siapa tak kenal dengan sosok birokrat yang satu ini. Pria bernama lengkap Ir Hi Muhammad Assagaf, ini merupakan Sekretaris Daerah.
Sepuluh tahun lebih menjabat Panglima ASN di Boltim menjadi modal untuk maju di Boltim.
Bagi warga Boltim, figur Muhamad Assagaf sudah tidak asing lagi.
Rusdi Gumalangit
Kader PAN Boltim ini merupakan salah satu figur yang dikabarkan akan maju. Dia menjabat sebagai Wakil Bupati saat menang berpasangan dengan Sehan Landjar pada Pilkada 2015. Rusdi juga sebelum maju di Pilkada, pernah menjabat sebagai Camat Modayag.
Sam Sahrul Mamonto
Sam Sahrul Mamonto saat ini menjabat sebagai Ketua DPD NasDem Boltim. Pernah menjabat Ketua DPRD Boltim saat masih sebagai kader PAN dan harus rela meninggalkan jabatannya karena maju di Pilkada 2015 silam.
Sam Sahrul Mamonto merupakan kader muda yang hangat diperbincangan sejumlah kalangan akan maju kembali di Pilkada Boltim 2020. Dia mampu membawa NasDem di Pemilu 2019 sebagai Parpol pemenang kedua di Boltim.
Amalia Ramadhan Sehan Landjar
Putri Bupati Boltim Sehan Landjar ini mulai digadang maju di Pilkada Boltim. Sosok Ama sapaan akrab warga Boltim, sangat dekat dengan warga. Maju sebagai Caleg DPR RI di Pemilu 2019 ini, menjadi modal bagi Sarjana jurusan Kesehatan Masyarakat ini.
Oskar Manoppo
Nama Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Boltim Oskar Manoppo juga ramai diperbincangkan maju di Pilkada.
Saat ini dia dipercayakan menjabat Bendahara Umum Daerah (BUD) Pemkab Boltim. Oskar mampu menunjukan kinerja dengan menata pengelolan keuangan daerah cukup baik sehingga mampu meraih opini WTP lima kali berturut-turut dari BPK RI Perwakiln Sulut.
Rocky Wowor
Nama Rocky Wowor merupakan kader mudah dari PDIP. Saat ini menjabat sebagai Bendahara Fraksi PDIP di DPRD Provinsi Sulut. Pada Pemilu 2019 Rocky terpilih kembali sebagai anggota DPRD Provinsi Dapil Bolaang Mongondow Raya. Di internal PDIP, Rocky sangat dekat dengan para para politisi baik ditingkat regional maupun nasional.
Namun perlu diketahui bahwa popularitas saja tidak cukup untuk dapat memenangkan persaingan. Diperlukan para ksatria politik yang mengetahui seluk-beluk medan tempur. Dan Pilkada Boltim merupakan medan tempur yang sebenar-benarnya.
Koalisi partai membutuhkan waktu dan energi untuk membangun tatanan koalisi yang solid. Persoalan ego parpol pasti akan menjadi kerikil yang harus diantisipasi nanti.
Golkar dengan menempati posisi Wakil Ketua DPRD tentu merasa lebih punya posisi tawar dibandingkan dengan partai yang hanya memiliki satu kursi.
Kelihatannya dalam perjalanannya nanti, Golkar akan berjalan sendiri dengan harapan pada akhirnya perjuangan akan sampai pada tujuan yang sama, yakni menang.
Berdasarkan konsep ini, pasangan calon diharapkan memiliki identifikasi sebagai orang yang berwawasan global namun tetap memegang erat kearifan lokal.
Berdasarkan yang telah diuraikan tersebut, Enam bakal calon memiliki peluang yang sama besar. Kelemahan figur dapat diperkuat dengan kekuatan partai politik dan begitu juga sebaliknya. Kesemuanya berusaha untuk melengkapi citra agar menjadi calon yang bisa diterima dan dipilih semua kalangan. Oleh karena itu, Pilkada Boltim 2020 akan menjadi ajang demokrasi yang dinamis dan penuh dengan atraksi-atraksi yang mencengangkan. Tidak akan ada pihak yang melepaskan peluang kemenangan di Pilkada Boltim. Mereka akan berjuang at any cost untuk bisa mendapatkan hasil terbaik.(**)
