TOTABUAN.CO BOLTIM –Untuk memaksimalka program pembangunan Rumah Tinggal Layak Huni (RTLH) di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) pemkab mulai merubah pola dengan sistem tender.
Pola yang dilakukan tahun sebelumnya dinilai tidak maksimal dan tidak belum cocok.
“Tahun ini proyek pembangunan RTLH akan kita tender,” ujar Sekretaris Daerah Boltim Muhamad Assagaf.
Dia mengatakan, ada 750 RTLH yang akan bangun pada tahun ini.
Pola lama dengan sistem tanggung jawab keluarga yang penerima tak maksimal. Di mana uang yang diberikan kepada penerima untuk membeli bahan, namun tidak berhasil.
Kemudian tahun berikutnya diubah dengan menunjuk pihak ketiga sebagai penyedia bahan. Sistem ini bertahan hanya dan menemui kendala. Karena adanya temuan BPK pada penyaluran bahan sebesar Rp200 juta rupiah.
“Maka sesuai dengan petunjuk Badan Pemeriksa Keuangan, kami akan lakukan proses tender,” paparnya.
Ada sekitar 750 rumah yang direncanakan akan dibangun oleh Pemkab Boltim, dengan memakan anggaran miliaran rupiah. Dimana per satu unit rumah diperkirakan memakan dana Rp20 juta rupiah.
Kepala Dinas Sosial, Rudi Malah menambahkan sudah beberapa kali sistem pihak ketiga dilaksanakan, namun ada pula kendala di lapangan.
“Mungkin, adanya tender, proses pembangunan RTLH lebih baik ke depan,” ujar Rudi Malah.
Ia menambahkan, pembangunan RTLH sejak 2016 dibangun 120 rumah, 2017 berjumlah 158, pada 2018 sebanyak 587 dan 2019 naik menjadi 750 unit.(**)