TOTABUAN.CO BOLTIM – Anggota DPRD Bolaang Mongondow Timur (Boltim) Reevi Lengkong mengaku, pasca pengunduran diri Edsyuko Tendean, hingga kini proses Pergantian Antar Waktu (PAW) belum terisi.
Partai Gerindra Boltim itu mengatakan, dengan belum dilantiknya satu kursi milik Gerindra, pihaknya merasa dirugikan.
“Setelah Edsyuko Tendean mengundurkan diri, hingga kini kursi Gerindra masih kosong. Tentu ini merugikan Partai Gerindra,” kata dia.
Dia menjelaskan, jumlah kursi Partai Gerindra di DPRD Boltim ada dua. Namun proses pelantikan tersebut masih terjadi tarik menarik yang sebetulnya sudah tidak ada masalah lagi pasca diterbitkannya SK Gubernur Sulut akhir Desember 2018 lalu.
“Untuk pengambilan keputusan Partai Gerindra, hanya satu suara. Sehingga hal ini, sangat merugikan. Apalagi dalam menyampaikan aspirasi masyarakat di DPRD,” paparnya.
Di DPRD Boltim sendiri ada tiga kursi yang kosong waktu lalu, PDI Perjuangan, Hanura dan Gerindra.
Namun PDI Perjuangan dan Hanura sudah terisi dan melakukan pelantikan pada Januari 2019, atas nama Nurtini Samper dan Doni Sahe. SK Gubernur soal PAW diterbitkan secara bersamaan.
Namun menurut Ketua DPRD Boltim, Marsaole Mamonto, untuk pelantikan itu tinggal menunggu persetujuan Bupati Boltim Sehan Landjar.
Saat ini kata Marsaoleh jumlah anggota DPRD 19 orang dari total 20 kursi. “Jadi masih minus satu orang,” jelasnya.
“Proses PAW dari partai Gerindra masih berproses. Tinggal menunggu keputusan Bupati Boltim. Sebab sebelumnya telah menyurat ke Provinsi tentang keabsahan SK Gubernur,” tandasnya. (**)