TOTABUAN.CO BOLMONG –Berhari-hari Amrin Simbala harus rela menunggu kedatangan mobil ambulans. Ketegaran hati pria asal Desa Bilalang III Kecamatan Bilalang Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) ini, tetap ia tunjukan meski hati terasa berat.
Duduk berjejer dengan warga lainnya, Amrin mengaku sudah ikhlas meski anaknya sudah dalam keadaan meninggal. Asalkan jasad anaknya yang tertimbun material longsor tambang di Desa Bakan Kecamatan Lolayan itu, masih bisa ditemukan.
“Saya sudah ikhlas anak saya meningal. Sebab sudah Sembilan hari waktu kejadian. Tapi saya masih menaruh harapan, agar dia bisa ditemukan,” ungkap Amrin dengan mata berkaca-kaca Selasa (6/3/2019).
Meski ikhlas dan tegar bertutur, namun Amri tak mampu menyembunyikan kesedihannya. Ia mengaku, Kadri Simbala (39) anaknya satu diantara korban ambruknya tambang di wilayah Busa Desa Bakan Kecamatan Lolayan pada Selasa (26/2) lalu.
Tiga mobil ambulans yang membawa kantong jenazah Rabu pagi, belum memberikan harapan meski terselip doa semoga kantong tersebut berisi jazad anaknya.
“Semoga hari ini ada kabar baik. Semoga di kantong jenazah itu jasad anak saya,” ungkap Amri penuh harap.
Amri sendiri mengaku sudah beberapa kali berada di lokasi karena diizinkan berada di lokasi naas itu. Tapi upaya untuk mencari tahu anaknya belum kunjung ditemukan.
Dia mengaku di hari pertama pencarian, Rabu (27/2), dia mencoba masuk lubang tambang yang tertimbun. Dia mengatakan sempat mendengar suara minta air diantara reruntuhan bebatuan.
“Saya yakin itu suara Kadri,” tuturnya.
Namun seiring waktu berjalan proses pencarian korban tim SAR Gabungan yang sudah Sembilan hari, dia mengaku hatinya sudah ikhlas.
Dia hanya berdoa, semoga tim SAR gabungan bisa menemukan anaknya meski dalam keadaan meninggal.
Sebelumnya, sejak hari pertama pencarian, Amrin belum meninggalkan tempat kejadian. Dia rela bertahan bersama warga lainnya di lokasi tambang yang berada di puncak.
Sayangnya, upaya pencarian dari tim SAR gabungan masih terbatas karena masih menggunakan peralatan seadannya.
Pupus harapan ketika masuk hari ke empat dan kelima. Dia memilih harus mencari tahu keberadaanya anaknya di rumah sakit.
“Saya terus berdoa semoga, bisa ditemukan. saya sudah ikhlas,” tandasnya.(**)