TOTABUAN.CO BOLTIM— Banjir dan longsor yang terjadi dibeberapa titik di Kota Manado pada Jumat (1/2) menjadi perhatian pemerintah daerah khusunya Pemkab Bolaang Mongondow Timur (Boltim).
Bupati Boltim Sehan Landjar dan Wakil Bupati Rusdi Gumalangit memimpin langsung penyerahan bantuan kepada warga korban banjir.
Penyaluran bantuan tersebut dipusatkan di rumah pribadi Sekertaris Daerah Boltim Muhammad Assagaf di Kampung Arab Manado Kecamatan Wenang Minggu (3/2/2019).
Sehan mengungkapkan bantuan ini diberikan sebagai kepedulian pemerintah daerah Boltim untuk membantu korban banjir. Dia berharap bantuan ini bisa meringankan beban para korban khususnya yang terdampak dari musibah banjir.
“Ini sebagai kepedulian dari pemerintah dan masyarakat Boltim untuk meringankan beban warga yang terkena musibah bencana banjir, semoga bantuan yang diberikan bisa meringankan beban yang dialami korban banjir, ” kata Sehan.
Tak tanggung-tnggung para pimpinan SKPD yang turun menyalurkan langsung bantuan. Seperti nasi kotak, air meneral, mie instan, serta bahan kebutuhan pokok lainnya kepada korban bnajir.
Sementara sejumlah warga mengaku bahwa bantuan yang diberikan pemerintah Boltim dalam keadaan seperti ini sangat berharga. Sebab beberapa kali diterjang banjir Bupati Sehan Landjar langsung turun dengan bantuan.
Diketahui banjir dan tanah longsor menerjang Kota Manado, menelan empat korban jiwa.
Keempat korban jiwa itu adalah dua balita dan dua orang dewasa. Balita itu adalah Nathalia Lapian (1), warga Kelurahan Mahawu, Kecamatan Tuminting yang diterjang banjir.
Korban kala itu bersama saudara kembar, Nathalia dan ibunya, Ria Bendah, berada di kamar.
Saat terjadi longsor, ibunya hanya sempat menyelamatkan saudara kembar Nathalia. Sedangkan, korban sendiri masih tertidur di ayunan. Akibat longsor itu, rumah keluarga pasangan Lapian dan Bendah hancur.
Selain Nathalia, Richard Patabone (5), warga Kombos Timur, Lingkungan III, meninggal karena terbawa arus sungai.
Sedangkan dua orang dewasa, Jon Duarmas (45), warga Kelurahan Taas, Lingkungan I, Kecamatan Tikala. Dia meninggal setelah tertimpa longsor.
Sedangkan korban terakhir, Surya Ekajaya Lahamendu (29). Pria yang dipanggil Dayat ini ditemukan sudah tak bernyawa terapung di lautan, sekitar 500 meter dari garis pantai antara Hotel Nusantara Dive Center (NDC) Manado dan Hotel Thalasa Dive Center (Barracuda), Kelurahan Molas Lingkungan III, Kecamatan Bunaken, Sabtu 2 Februari 2019.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Manado, Maximilian Tatahede, membenarkan empat orang meninggal dunia. Dia menyampaikan wilayah yang terdampak banjir ada delapan kecamatan dan lebih dari 20 kelurahan. (**)