TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU – Aktivitas pembangunan jalan Desa Poyowa Besar Dua Kecamatan Kotamobagu Selatan diduga telah menyalahi aturan undang-undang tentang tentang Pencegahan dan Pemberantasan Perusakan Hutan (P3H).
Data yang diterima, bahwa kegiatan pembangunan jalan desa yang dilaksanakan pada November 2018 menggunakan dana desa (DD) itu, diduga telah merambah ke wilayah hutan lindung Mobungayom.
Menurut sumber resmi, bahwa pihak UPTD Dinas Kehutanan Provinsi Sulawesi Utara KPHP Unit II Bolaang Mongondow Timur dan Bolaang Mongondow Selatan, juga sempat memperingatkan untuk menghentikan pembangunan jalan tersebut. Namun, tetap saja dilaksanakan.
Data foto yang didapat, tampak satu unit exkavator sedang membuka akses jalan yang ada di wilayah hutan lindung untuk pembangunan jalan.
Kepala Desa Poyowa Besar Dua Anwar Angkato ketika dikonfirmasi enggan memberikan penjelasan. Bahkan foto peta terkait dengan pengerjaan jalan yang dikirim terkait perambahan hutan lindung yang dikrim melalui pesan Whatsapp-nya enggan dibalas.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2013 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Perusakan Hutan (P3H), diancam dengan ancaman pidana penjara minimal 2 tahun maksimal 10 tahun serta denda minimal 2 Miliar maksimal 10 Miliar (Pasal) 85 (1) Pidana Penjara minimal 5 tahun maksimal 5 tahun serta denda minimal 5 Miliar maksimal 15 Miliar (Pasal 85 (2) untuk kalangan pejabat dipidana ditambah 1/3 dari ancaman pidana pokok.(**)