TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU –Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kotamobagu sejak sepekan terakhir menerima pasien Demam Berdarah Dengue (DBD). Bahkan saat ini dua anak asal Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) dinyatakan positif DBD dan sedang ditangani tim medis.
Menurut Direktur RSUD Kotamobagu Wahdania Mantang, saat ini terdapat dua pasien positif DBD.
Dia menjelaskan, selain dua anak positif DBD, ada juga yang baru gejala DBD. Rata-rata mereka berumur lima hingga sepuluh tahun dan dirawat di ruangan anak.
Pihak RSUD Kotamobagu sendiri saat ini sedang menunggu hasil pemeriksaan laboratorium untuk dua pasien lainnya yang terindikasi DBD.
“Saat ini pasien DBD yang dirawat di RSUD dua orang yang saat ini sedang menjalani pemeriksaan laboratorium,” ujar Wahdania Rabu (9/1/2019).
Sebagian besar pasien yang terindikasi DBD berasal dari luar Kotamobagu seperti Bolsel,Boltim dan Bolmong.
Wahdania menjelaskan, seringnya anak yang sudah menderita DBD tidak menunjukkan gejala. Hal ini lanjutnya membuat DBD sulit dideteksi pada awal-awal hari setelah anak digigit nyamuk Aedes aegypti. Beberapa anak lainnya dapat menunjukkan gejala pada hari keempat sampai dua minggu setelah digigit nyamuk yang terinfeksi. Gejala ini biasanya berlangsung selama 2-7 hari.
Untuk mengetahui gejala DBD pada anak lanjutnya, anak mengalami demam tinggi mencapai 40 derajat Celcius atau lebih. Demam bisa berlangsung selama 1-7 hari dan kemudian mulai menurun.
Muncul bintik-bintik merah pada kulit, nyeri pada otot, sendi, dan tulang. Nyeri ini biasanya mulai terasa setelah demam muncul.
Nyeri pada belakang mata, pusing kelelahan. Bisa terjadi sampai setelah anak sembuh dari DBD.
Kehilangan nafsu makan, mimisan atau perdarahan ringan pada gusi, kulit anak mudah memar, setelah demam, gejala juga bisa menjadi lebih buruk, seperti pendarahan yang lebih berat.
Masalah pada pencernaan, seperti mual, muntah, atau nyeri di perut. Masalah pernapasan, seperti kesulitan bernapas gejala yang ringan terjadi pada anak kecil dan pada orang yang baru pertama kali terinfeksi penyakit tersebut, sedangkan pada anak yang lebih tua, orang dewasa, dan orang yang sudah pernah terinfeksi mungkin gejalanya akan muncul lebih parah.
Jika gejala DBD tidak cepat dikenali atau DBD tidak segera diobati, DBD bisa menjadi lebih parah. Anak bisa mengalami dehidrasi, perdarahan berat, dan penurunan tekanan darah yang cepat (syok). Jika hal ini tidak segera mendapat penanganan medis, maka dapat mengancam kehidupan anak.
Penulis: Hasdy