TOTABUAN.CO BOLMONG – Lokasi Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) yang ada di Desa Bakan Kecamatan Lolayan Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) membara. Sekelompok massa mendatangi lokasi dan membakar kamp tempat pengolahan material emas Jumat (4/1/2019) sekitar pukul 20:30 Wita.
Dari atas lokasi PETI, tampak api menyala disalah satu lokasi milik salah satu pengusaha tambang itu.
Baca Juga: Kembali, Pekerja Tambang Ilegal Bakan Dikabarkan Tertimbun Material
Baca Juga: Ratusan Pekerja Tambang Bakan Demo di Kantor Bupati dan di Polres
Baca Juga: Enam Orang Tewas Tertimbun Longsor di Tambang Bakan
Baca Juga: Kapolres Bolmong Keluarkan Pernyatan Mengejutkan Soal Tambang Ilegal
Informasi yang didapat, kejadian itu juga sempat terjadi ketegangan antara penambang dengan warga yang ada di lokasi. Namun meski demikian tidak terjadi bentrok.
Kepala Bagian Operasi Polres Kotamobagu Kompol Fredy Wowor ketika dikonfirmasi belum memberikan penjelasan. Dia mengaku belum mengatahui pasti motif dari peristiwa tersebut.
“Masih akan kita diselidiki apa motif kejadian tersebut,” ujar Kabag Ops Kompol Fredy Wowor ketika dikonfirmasi.
Peristiwa pembakaran sejumlah tempat pengolahan material emas itu, menjadi salah pembicaraan disejumlah status media sosial. Di mana foto-foto kobakaran di lokasi juga beredar.
Hingga berita ini dipublis, pihak Kepolisian belum memberikan keterangan sejauh mana kondisi keamanan di lokasi tersebut.
Diketahui PETI yang ada di Desa Bakan, memang menjadi rebutan para penambang. Bahkan lokasi tersebut pernah ditutup pihak Polres yang dipimpin Kapolres Kotamobagu AKBP Gani Fernando Siahaan beberapa waktu lalu.
Namun tak berselang lama, entah terjadi deal-deal serta komitmen seperti apa dengan para pengusaha tambang, lokasi tersebut kembali beroperasi.
Selain tak berizin, sudah puluhan nyawa penambang melayang karena tertimbun material longsor.
Di lokasi itu memang sudah tidak aman lagi. Selain kondisi tanah yang sudah rawan longsor, para pekerja tambang juga yang bekerja ke sejumlah pengusaha, hanya menggunakan peralatan seadanya tanpa pengamanan yang memenuhi standar. Padahal setiap minggunya hasil yang didapat para pengusaha, mencapai miliaran rupiah dalam satu kali pengolahan.
Penulis: Hasdy