TOTABUAN.CO BOLMONG – Bupati Bolaang Mongondow (Bolmong) Yasti Soepredjo Mokoagow membuka Festival Seni Budaya Belaganjur se-Kabupaten Bolmong dan Kota Kotamobagu Rabu (27/12/2018). Festival seni itu dalam rangka perayaan hari raya Galungan, 26 Desember 2018 dan menyambut hari raya Kuningan, 5 Januari 2019 .
Acara yang dipusatkan di Dumoga Raya itu, dihadiri Sekda Bolmong Tahlis Gallang dan jajaran, Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan Dumoga Tengah, jajaran pengurus Parisade Hindu Dharma Bolmong, jajaran pengurus Perhimpunan Pemuda Hindu Indonesia Bolmong, para kepala desa, BPD, para ketua Parisade desa, Pandita dan Pinandita, tokoh masyarakat, tokoh agama dan tokoh adat.
Acara pembukaan festival festival seni budaya Belaganjur, diawali dengan kesenian dari masing-masing desa.
Bupati Bolmong Yasti Soepredjo Mokoagow mengatakan, pemerintah bersama DPRD berkomitmen untuk melestarikan adat, agama, dan seni budaya.
“Semoga dengan perayaan hari raya Galungan dan Hari Raya Kuningan kali ini, akan menjadikan saudara-saudaraku umat Hindu menjadi individu yang lebih baik dalam menjalani kehidupan saat ini dan kehidupan dan akan datang,” kata Bupati.
Sebagai pemerinta daerah, memberikan penghargaan kepada jajaran pengurus Perhimpunan Pemuda Hindu Indonesia Bolmong yang menggelar festival seni Baleganjur ini. Hal ini kata Bupati, sebagai salah satu sarana dalam melestarikan dan menumbuhkan kecintaan terhadap seni dan budaya masyarakat Hindu.
“Indonesia merupakan negara multikultural yang mempunyai beragam suku, agama, seni dan budaya. Sehingga keberagaman tersebut juga menghasilkan bentuk seni dan budaya yang beragam, salah satu diantaranya yaitu seni Baleganjur yang merupakan tradisi leluhur masyarakat Bali,” ungkap Bupati.
Istilah Baleganjur berasal dari kata Bala dan Ganjur, yaitu Bala berarti pasukan atau barisan, sedangkan ganjur berarti berjalan. Sehingga Baleganjur diartikan suatu pasukan atau barisan yang sedang berjalan.
Baleganjur juga merupakan kesenian yang dipergunakan dalam mengiringi upacara adat seperti Melasti, Ngaben, Maped, Ogoh-ogoh dan lain sebagainya.
Baleganjur juga tidak hanya sebagai pengiring upacara keagamaan, tetapi digunakan juga untuk mengiringi pesta perkawinan, perayaan ulang tahun, pawai karnaval dan masih banyak lagi kegiatan lainnya.
Festival seni Baleganjur ini, merupakan kegiatan perdana yang diselenggarakan oleh Perhimpunan Pemuda Hindu Bolmong, yang mengundang antusias warga untuk menyaksikannya.
Tujuan dari pelaksanaan festival seni Baleganjur ini adalah untuk melestarikan tradisi kesenian dan kebudayaan yang merupakan ciri khas kepribadian masyarakat Bali yang ada di Bolmong.
Sehingga diharapkan mampu menarik minat wisatawan domestik dalam menyaksikan festival ini.
Kabupaten Bolmong sejak dari dulu hingga sekarang, terkenal dengan berbagai etnis, budaya dan agama. Keberagaman itu juga semakin hari semakin meningkat, karena solidaritas dan toleransi yang tinggi antar sesama umat beragama.
Solidaritas dan toleransi yang tinggi tersebut, merupakan suatu kekuatan dan kekayaan, untuk bergerak maju bersama-sama membangun Bolmong.
“Banyak warga yang menyaksikan acara ini, hal ini merupakan suatu bentuk toleransi dan solidaritas. Oleh karena itu, saya mengajak kepada kita sekalian, mari kita untuk selalu mendukung dan mensukseskan berbagai program pemerintah, baik itu program dari pemerintah pusat maupun pemerintah daerah,” ujar Bupati. (**)