TOTABUAN.CO BOLMONG – Dua Kabupaten yang ada di Bolaang Mongondow Raya (BMR) bersaing ketat di Sistem Informasi Koordinasi danSupervisi Pencegahan (Korsupgah) KPK. Dua kabupaten itu yakni Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) dan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel).
Jika Kamis kemarin Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) berada di posisi Enam, kini, posisi itu digeser Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) dengan menempatkan di posisi ketiga.
Berdasarkan website https://korsupgah.kpk.go.id/,update data tertanggal 14 Desember 2018 pukul 10:08 WIB, posisi Kabupaten Bolmong berada di rangking Tiga setelah Pemkab Boyoyali dan Purwerejo. Di mana progress pemasukan data dan laporan sudah mencapai 82%.
Kepala Inspektorat Bolmong Rio Lombone mengaku, sejak Kamis,posisi Kabupaten Bolmong berada di posisi 11. Namun, setelah lakukan pertemuan dengan para pimpinan SKPD dan mengumpulkan data dan laporan, posisi Bolmong langsung naik dan berada di posisi Tiga.
“Alhamdulillah, setelah sejumlah data kita kirim, Bolmong langsung naik ke posisi Tiga,” ujar Rio Jumat (14/12/2018).
Progres yang dimasukan saat ini kata Rio sudah mencapai 82%. Masih ada beberapa laporan yang akan dikirim. Posisi ini menurut Rio belum menjamin. Sebab progress ini masih akan bergerak seiring dengan masuknya laporan dan data dari daerah lain.
Mantan Kepala Banda Pengelolaan Keuangan Daerah Kota Kotamobagu ini menjelaskan, rangking ini hanya mencatat daerah-daerah yang memasukan laporan. Jika semua daerah sudah seratus persen memasukan, tentuhanya akan berubah warnah menjadi Hijau, jelas Rio.
Kendati demikian, sebagai pajabat yang diberikan amanah oleh Bupati, dia berharap posisi Bolmong masuk 10 besar Korsupgah KPK dengan capaian pemasukan data dan laporan 90%.
Untuk progress laporan dan data yang dimasukan, yakni perencanaan, pengadaan barang dan jasa, pelayanan terpadu satu pintu, kapabilitas APIP, manajemen ASN, Dana Desa, optimalisasi pendapatan daerah, dan manajemen asset daerah.
Penulis: Hasdy