TOTABUAN.CO BOLMONG—Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) harus kerja keras untuk membahas kembali soal rencana kerja anggaran (RKA) tahun anggaran 2014 mendatang.
Dalam rapat lintas komisi Senin (16/12) yang dipimpin ketua DPRD Abdul Kadir Mangkat tdi ruang paripurna, ternyata buku RKA yang diusulkan oleh sejumlah SKPD, sama seperti tahun anggaran 2012 lalu.
Terbukti dalam pemeriksaan dan analisa yang dilakukan lewat rapat lintas komisi ditemukan kejanggalan. Contohnya, buku Rancangan Aanggaran Pendapatan Belanja Daerah (RAPBD) milik kantor perpustakaan dan arsip daerah yang diajukan, ternyata berbeda dengan Rencana Kerja Anggaran (RKA). Seperti rencana anggaran pembelian kendaraan Rp 189 juta, ternyata tidak termuat dalam Rencana Aanggaran Pendapatan Belanja Daerah (RAPBD).
“ Inikan aneh. Di buku RAPBD dicantumkan. Setelah dilakukan evaluasi ternyata tidak ada. Malah ternyata kendaraan itu sudah dilelang pada tahun anggaran 2012 lalu. Inikan buku RKA hanya copy paste saja,” ucap ketua Komisi III DPRD Bolmong Chairun Mokoginta Senin (16/12).
Dalam rapat lintas komisi itu, sejumlah anggota DPRD marah-marah lantaran banyak buku RKA yang diajukan sama seperti tahun sebelumnya. Sehingga pembahasan molor dan buku RKA terpaksa dikemablikan lagi oleh DPRD.
“ Takutnya saat dilakukan konsultasi di Provinsi nantinya akan dikembalikan. Inikan namanya makan waktu,” tutur Charudin.
Dicurigai banyak buku RKA yang telah diajukan ke DPRD tidak melalui kajian maksimal oleh tim anggaran. Bahkan terbukti, pada tahun anggaran 2012 lalu, anggaran 1.39 milyar dana audens antara bupati dan kepala desa bukannya di plot di bagian tata pemerintahan atau badan yang berkompeten, malah diplot di bagian umum. Pada akhirnya menjadi temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dalam audit yang dilakukan waktu lalu.
Editor Hasdy Fattah