TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU – Puluhan mahasiswa Universitas Dumoga Kotamobagu (UDK) kembali menggelar aksi demo di halaman kampus Kamis (29/11/2018).
Aksi demo sekaligus bakar ban itu, sebagai bentuk protes kepada pihak pengurus yayaysan serta rektorat karena hingga belum ada sikap dari tuntutan mereka.
Sejak aksi demo yang dilaksanakan Selasa lalu, sejumlah ruangan kelas disegel sebagai tanda protes. Mereka mempertanyakan biaya SPP mereka terlalu tinggi, namun fasilitas yang mereka dapatkan tidak seimbang mereka nikmati.
Baca Juga: Puluhan Mahasiswa UDK Segel Ruangan Perkuliahan
Baca Juga: Pasca Disegel, Tidak ada Aktivas di Kampus UDK
Selain para mahasiswa, sejumlah dosen dan staf ikut di Kampus UDK ikut memprotes kebijakan yang dikeluarkan pihak rektorat. Sebab hingga kini tidak ada fasilitas penunjang yang diberikan pengurus yayasan dan rektorat kepada para staf dan dosen. Termasuk janji untuk menaikan gaji memreka.
“SPP 2.5 juta tapi tidak ditunjang dengan fasilitas yang ada. Kami menuntut agar SPP itu dikurangi,” ujar Icad Tungkagi salah satu mahasiswa UDK.
Selain mahasiswa, para staf juga menuntut agar gaji mereka dinaikan. Sebab selama bertahun tahun bekerja di Kampus UDK, mereka hanya mendapatkan gaji mulai dari 500 hingga 750 ribu setiap bulan.
“Ini yang kita sesalkan. Tapi justru pengurus yayaysan serta pihak Rektor tidak ada perhatian,” ucap Fahmi Damogalad yang didampingi Indah Ombeng dan Disti Paputungan.
Menurut Indah dengan gaji seperti itu kemudian masih dipotong dengan BPJS serta potongan pensiunan.
Dari pantauan totabuan.co Kamis (29/11) ruangan kelas hingga ruangan rektor masih disegel dengan balok kayu. Belum ada aktivitas perkuliahan di kampus itu.
“Yang kami sesalkan, hingga kini pihak yayasan dan rektor seakan lepas tangan dengan tuntutan kami. Terbukti hngga kini mereka tidak pernah datang di kampus<” ujar Damogalad.
Penulis: Hasdy