TOTABUAN.CO POLITIK – Pemilihan calon legislatif yang akan dilaksanakan serentak pada April 2019 mendatang merupakan momen yang penting bukan saja buat rakyat dalam berdemokrasi, tapi juga penting buat sejumlah lembaga survey. Salah satu adalah lembaga survey Center for Alternative Policy (CAP).
Menurut Direktur CAP Pitres Sombowadile saat mempresentasekan hasil surveynya di Kafe Kopi Korot Minggu (11/10/2018).
Ia membeberkan hasil surveynya ini dilakukan bukan untuk gagah gagahan. Tapi, lebih dalam rangka memberikan publikasi kerjanya yang mampu dipertanggungjawabkan di hadapan publik.
Menurutnya, hasil survey ini merupakan sebuah gambaran bukan hasil mutlak dalam mengukur sejauh mana elektoral partai politik, calon anggota DPRD provinsi, DPR RI, DPD RI bahkan calon presiden dan wakil presiden yang ada di lima daerah yang ada di Bolaang Mongondow Raya (BMR).
Untuk elektabilitas Parpol tingkat kabupaten kota di BMR kata dia, PDIP unggul 28.21% yang disusul Partai Nasdem 10.02%, Golkar 9.35%. Sedangkan PKB berada di 6.18%, PPP 4.17 % yang disusul Partai Demokrat, Gerindra dan PAN yang hanya bertengker di 2 hingga 3%.
Sedangkan elektabilitas partai pilihan ke DPRD Provinsi PDIP 31.05%. Angka ini sangat terpaut jauh dari partai lainnya. Seperti 7.52%, Nasdem 7.31%, Gerindra, PAN dan PKB berada diposisi 4 sekian persen. Dan Demokrat, PKS, PPP hanya 2% lebih. Namun lagi-lagi 36.03% kata Pitres, dari hasil surveynya yang belum menentukan pilihan.
Dia menjelaskan, untuk hasil survey Caleg tingat DPRD Provinsi Dapil BMR, ada tiga figur yang berada di pososi teratas.
Yakni Hj Muslimah Mongilong 10.52%, Rocky Wowor 3.34% dan Jems Tuuk berada di 1.84%. Selain itu ada nama Yusrah Alhabsy dari PKB 3.17%, Rasky Mokodompit dari Golkar 1.84% serta Caleg pendatang baru dari PAN yakni Tedy Pontoh berada di 2.84%. Namun masih ada 59.77% yang belum menentukan sikap.
Survey ini dilakukan mulai 2 hingga 24 Oktober yang diverifikasi data pada 26 hingga 30 Oktober.
Selama survey Oktober, PDIP unggul 28.21% dari beberapa Parpol lainnya. Yang disusul Partai Nasdem 10.02%, Golkar 9.35%. Sedangkan PKB berada di 6.18%, PPP 4.17 % yang disusul Partai Demokrat, Gerindra dan PAN yang hanya bertengker di 2 hingga 3%. Sedangkan 23.71% belum menentukan sikap.
Survey tersebut diambil berdasarkan metodologi sampling dengan multistage random dengan tingkat kepercayaan 95% dengan 600 responden margin error 4.1 % dengan pengambilan data wawancara langsung dengan kuesioner 45 pertanyaan jelas Pitres.
Namun kendati demikian, angka ini masih akan berubah tergantung dengan kerja parpol dan kerja caleg itu sendiri.
Selain itu survei ini lanjutnya, tidak bisa menyimpulkan elektabilitas caleg-caleg kabupaten kota. Alasannya, karena basis pengambilan sampelnya mesti disesuaikan pada wilayah masing masing Dapil. Namun terlihat bahwa pilihan partai menjadi demikian dinamik (tersebar), karena masuknya pertimbangan pilihan atas figur caleg.
Selain elektoral parpol, hasil survey CAP juga menunjukan tingginya warga di BMR yang belum menentukan sikap untuk Caleg DPD RI yakni 67.6 persen.
Sedangkan untuk Pilpres masih diungguli oleh Capres nomor urut 1 yakni Joko Widodo – Amin Ma’ruf. Pasangan Jokowi-Amin di BMR menurut Pitres akan mencapai angka tertinggi di wilayah BMR yakni 53.09%. Angka tersebut karena belum semua partai pendukung Jokowi-Amin sepenuhnya berada di belakang Jokowi-Amin. Karena potensi akumulasi suara partai pendukungnya mestinya di atas 70%.
Pitres juga menyentil bahwa Caleg DPD RI Cherish Harriatte Mokoagow menempati posisi 14.5 persen yang disusul Syahrial Damopolii 9.1 persen dan Muhamad Salim Landjar 4.3 persen.
Penulis: Hasdy