TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU—Demam Berdarah Dengue (DBD) masih menjadi ancaman bagi warga Kotamobagu. Sedikitnya lima kasus DBD terjadi memasuki pekan kedua Desember ini. Kasus terakhir menimpa seorang anak asal Kelurahan Sinindian.
Namun Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kotamobagu dr Salmon Helwelderry mengatakan, angka tersebut menurun dibandingkan periode yang sama pada tahun 2012 lalu. Namun, dia mengingatkan agar masyarakat waspada terhadap serangan di bulan-bulan berikutnya.
“Saat ini memang menurun bila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu. Namun jentik nyamuk bisa saja masih berkembang saat ini, sehingga baru dewasa pada awal Januari,” kata Salmon saat diwawancvarai Senin (9/12).
Perubahan cuaca yang drastis, lanjut Salmon, bisa jadi membuat jentik-jentik berkembang lebih cepat dan banyak. Musim penghujan membuat genangan air, termasuk dalam wadah-wadah seperti kaleng menjadi sasaran berkembangnya jentik nyamuk .
“Sebab itu, kami menyarankan agar pengurasan air dalam wadah itu dilakukan secara berkala. Untuk keadaan cuaca sekarang, minimal dua minggu sekali. Jika di musim penghujan bisa sampai tiga kali dalam seminggu,” katanya.
Adapun untuk total kasus DBD di Kotamobagu sampai dengan Desember pekan pertama sebanyak 146 kasus. Satu di antara korban meninggal dunia. Angka tersebut menurun bila dibandingkan pada tahun lalu. Sampai November 2012 terdapat 149 kasus DBD di Kotamobagu. Namun bila dibandingkan tahun 2011, kasus DBD meningkat tajam. Tahun itu, angka kasus DBD sebanyak 94 kasus. Tidak ada korban jiwa karean DBD pada tahun itu. Sementara jumlah kasus tahun 2010 capai 144 dan dua di antaranya sampai meninggal dunia.
Salmon mengingatkan kepada petugas pencatata dan pelaporan untuk lebih sigap. Dia mengaku, Dinkes belum mendapat laporan pada kasus DBD yang menimpa seorang anak di Kelurahan Sinindian.
“Seharusnya 1×24 jam setelah ada hasil laboratorium dan ternyata memang positif sudah ada laporan ke Dinkes agar ada penanganan. Kami juga sebenarnya sudah menyiapkan petugas yang diberi intensif khusus untut pencatatan dan pelaporan,” tukasnya.
Editor Hasdy Fattah