TOTABUAN.CO BOLMUT—Luas lahan persawahan di Kabupaten Bolmong Utara (Bolmut), terus mengalami penyusutan setiap tahunnya. Ini lantaran dipengaruhi tingginya alih fungsi lahan menjadi pemukiman.
Kepala Dinas Pertanian Peternakan, Kehutanan dan Perkebunan (Dispertanakhutbun) Bolmut, melalui Kabid Pertanian, Siti Syamsudin, menjelaskan, dari hasil survei lapangan yang dilakukan, awalnya luas lahan persawahan pada 2007 silam seluas 8.201 hektar, sementara luas baku sawah di tahun 2013 menyusut menjadi 5,653,21 hektar.
“Penyusutan yang pastinya ada, tapi tak bisa langsung diselisihkan dengan luas baku pengukuran di tahun 2007 dengan 2013 karena pengukuran yang dilakukan pada tahun 2007 itu Bolmut belum seutuhnya dipisahkan dari Bolmong,” jelasnya.
Akibatnya, penurunan luas lahan tersebut dikuawatirkan akan menurunkan produksi padi pada tahun mendatang, yang pada gilirannya membuat penurunan ketersediaan beras di Bolmut.
Mengacu pada data sementara hasil produksi pertanian khususnya komoditi padi sebanyak 44.000 ton untuk gabah kering giling (GKG). Setelah dikonversi menjadi beras menjadi 28.000 ton.
Dirinya mengaku optimis untuk target pengembangan produktivitas untuk tahun 2014 bertambah jadi 50,298 ton GKG.
“Penilaian kami, atas dasar pengukuran luas baku sawah yang ada di Bolmut seluas 5.651 hektar menghasilkan 4 sampai 5 ton setiap kali panen. Kami akan berupaya meningkatkan prooduktivitas, dengan memanfaatkan bantuan-bantuan pemerintah yang ditujukan kepada para petani,” tukasnya.
Editor Hasdy Fattah