TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU – Komisioner Bawaslu Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) Mustarin Humagi jadi sorotan saat menghadiri acara pembukaan Trail Adventure BMR TRAC Jelajah Alam Wisata Bolaang Mongondow Raya (BMR) yang dibuka salah satu Caleg DPR RI Benny Rhamdani Sabtu (27/10/2018).
Kehadiran Mustarin sontak membuat publik bertanya. Sebab, acara yang diketahui dibiayai Benny Rhamdani yang tidak lain adalah sebagi Caleg DPR RI.
Iven yang dibungkus dengan menjelajah alam wisata Bolaang Mongondow Raya (BMR) itu, diniai punya kepetingan politik salah satu figur yang maju sebagai caleg.
Menurut warga, kahadiran Mustarin di acara tersebut diniai mencederai integritas lembaga Bawaslu. Meski Mustarin diketahui dekat dengan Benny Rhamdani.
“Harusnya Mustarin hindari acara-acara yang melibatkan Caleg. Tahapan pemilu sudah berjalan tak sepantasnya dia berada satu panggung bersama Caleg,” ujar warga yang nama yang tidak ingin publis.
Menjaga integritas sebagai penyelenggara Pemilu, tidak hanya sebatas untuk memenuhi standar hukum saja. Namun, menjaga agar terhindari perilaku yang menyimpang dan berakibat citra lembaga tercoreng.
“Integritas itu dimulai dari penyelenggara dan bukan hanya memenuhi standar kepenuhan aturan hukum, tapi juga sesuai dengan apa yang menjadi pilihan dari rakyat,” tambah warga.
Jajaran anggota Bawaslu saat ini masih memiliki banyak pekerjaan rumah untuk membasmi politik uang. Dalam setiap agenda pemilihan hampir selalu dipastikan ada upaya memobilisasi pemilih dengan menghadiahkan uang.
Bagi warga, sah-sah saja bagi para Caleg membuat kegiatan. Tapi kehadiran Mustarin di acara tersebut sebagai panitia, menciderai citra lembaga Bawaslu.
“Terlebih sponsor utamanya adalah seorang Caleg,” tuturnya.
Bawaslu juga diharapkan mampu melakukan penindakan tegas, efektif, dan menjadi hakim pemilu yang adil. Selain itu lembaga ini harus hadir menjadi solusi terhadap berbagai tuntutan untuk melakukan pengawasan dan penindakan atas berbagai pelanggaran pemilu yang terjadi.
“Terlebih jika integritasnya tidak cukup baik, tentu mereka tidak akan mampu menghadapi godaan dari berbagai pihak,” ungkapnya.
Ferry Liando, Pengamat Politik Sulawesi Utara (Sulut) saat diminta tanggapannya mengatakan, kalau kehadiran komisioner Bawaslu di acara tersebut tidak melanggar selagi tidak memberikan dukungan atau ikut berkampanye.
“Kalau kehadirannya memberikan dukungan atau ikut berkampanye maka itu akan disebut melanggar. Jika hal itu tidsk dilakukannya maka yang bersangkutan tidsk bisa disalahkan,” katanya.
Alasanya karena komisoner Bawaslu juga adalah bagian masyarakat yang membutuhkan interaksi sosial. Namun, demikian jika tindakan itu ada protes masyarakat, baginya itu patut dimaklumi. Karena yang dibutuhkan masyarakat terhadap penyelenggara adalah kepercayaan.
“Sehingga, sedapat mungkin untuk menghindari kegiatan seperti itu. Apalagi yang sifatnya tidak berkaitan dengan pemilu,” pungkas akademisi Universitas Samratulangi Manado ini.
Bantah Lakukan Perbuatan Yang Melanggar
Komisioer Bawaslu Provinsi Sulut Mustarin Humagi membantah jika dirinya melakukan perbuatan yang merusak citra lembaga Bawaslu. Meurutnya , kehadiranya di acara pembukaan Trail Adventure BMR TRAC Jelajah Alam Wisata Bolaang Mongondow Raya (BMR) kapasitas sebagai panitia.
“Saya hadir kapasitas sebagai panitia. Sama dengan panitia lainnya,” ujarnya saat dimintai tanggapan Minggu (28/10/2018).
Dia menjelaskan, dalam kepantiaan itu, ada juga oknum dari pihak Kepolisian dan ASN. “Ketua Panitianya adalak Kompol Ruswan Buntuan,” sebutnya.
Meski hadir besama satu panggung dengan salah satuCaleg, namun dia merasa tidak melanggar aturan.
“Perbuatan yang dilanggar yang mana, pasal berapa unsurnya apa. Bukannya kehadiran Benny Rahmdani sebagai pejabat Negara? ,” kata dia.
Dia mengaku tidak ada masalah yang dilanggar dalam acara tersebut. Bahkan beberapa waktu lalu main di Bitung yang dilaksanakan oleh anak Walikota yang diketahui bapaknya merupakan salah satu politisi dari salah satu partai.
Dia menjelaskan, mereka yang mensuport termasuk Pemkot Kotamobagu, Pemkab bahkan dihadiri Wakil Bupati Boltim Rusdi Gumalangit serta sejumlah pejabat lainnya.
“Dan itu kami menganggapnya sebagai panitia meski secara teknis panitia yang tergabung dalam komunitas BMR yang melaksanakan kegiatan itu,” tandasnya.
Penulis: Hasdy