TOTABUAN.CO BOLMONG —Proyek instalasi pembuangan air limbah (IPAL) di Empat Puskesmas Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong,) masih menjadi sorotan sejumlah pihak. Pasalnya meski dinyatakan telah selesai proyek yang menghabiskan anggaran Rp 2,5 Miliar itu hingga saat ini tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Salah satu sumber Dinas Kesehatan (Dinkes) Bolmong yang meminta namanya dirahasiakan, meminta agar proyek tersebut dapat diselidiki oleh aparat kepolisian.
“Itu dikerjakan tahun lalu itu sampai sekarang belum berfungsi dengan baik. Sebaiknya pihak kepolisian menyelidiki proyek tersebut,”ujar sumber tersebut.
Diungkapkannya, proyek tersebut melibatkan beberapa orang di Dinkes, seperti mantan Kepala Dinkes, dan beberapa orang yang diketahui saat ini menjabat sebagai kepala bidang.
“Yang terlibat itu mantan kadis serta salah satu kabid di Dinkes.Perencanaannya mereka yang paling tahu hingga proses pencairan dana pekerjaan,”ungkapnya.
Sementara itu Sekretaris Dinkes Bolmong Julin Papuling membantah jika IPAL di Eempat Puskesmas tersebut tidak berfungsi.
“Bukan tidak berfungsi tapi penggunaan air di dalam limbah itu kurang sehingga alatnya tidak bisa beroprasi. Karena setiap pengelolaan limbah harus menampung hingga 10 kubik air,” kata Julin.
Untuk IPAL Puskesmas Inobonto sendiri, Julin mengakui bahwa pengerjaanya belum selesai, dan pembayarannya sesuai dengan volume pekerjaan.
“Kalau di Inobonto itu pekerjaannya memang tidak selesai, kita pun membayarkan sesuai volume pekerjaan dari pihak ketiga,” ujar Julin.
Julin mengungkapkan mengetahui persis soal pembangunan IPAL di empat puskesmas. Sebab pada 2017 lalu, ia masih menjabat Kadis Kesehatan Bolmong.
“Saya tahu persis, dari total 2,5 miliar untuk 4 unit masing-masing memakan anggaran 500 juta. Untuk 3 Puskesmas pengerjaannya sudah selesai, hanya di Inobonto saja yang putus kontrak, sehingga pada APBD-2018 sudah disiapkan anggaran penyelesaiannya,” jelas dia.
Penulis:Viko