TOTABUAN.CO BOLMONG — Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) Tahlis Gallang, mengaku prihatin masih maraknya aksi pemboman ikan yang terjadi di pesisir laut dan penebarana racung. Aksi itu sangat berdampak pada kerusakan pada terumbu karang serta lingkungan .
“Saya banyak mendengar laporan mengenai pemboman ikan di wilayah perairan di Bolmong. Ini perlu menjadi perhatian kita bersama,”ujar Tahlis saat menjadi pemateri pada kegiatan bimbingan teknis (Bimtek) kader lingkungan hidup, Rabu (24/10/2018).
Tahlis meminta adanya peranan kepala desa untuk mengawasi serta melakukan sosialisasi terhadap masyarakat untuk tidak melakukan pengeboman ikan di wilayah perairan Bolmong.
Menurutnya peran kepala desa sangat penting untuk mensosialisasikan kepada masyarakat.
Selain itu lanjut Tahlis, marak juga penebaran racun serta penyetruman ikan di kawasan sungai yang dapat merusak ekosistem.
“Saya minta masyarakat yang mencari ikan, untuk tidak menebar racun serta penyetruman ikan karena dampaknya kerusakan ekosistem,” imbaunya.
Sekda pun menginstruksikan para kepala desa untuk membuat paraturan desa (Perdes) sebagai payung hukum di desa. Hal ini bertujuan untuk mengawasi kelangsungan ekosistem lingkungan.
”Kepala desa harus buat aturan berupa Perdes, agar ada efek jera terhadap oknum-oknum yang kerap melakukan aksi tersebut,”jelas Tahlis.
Sementara itu dalam Bimtek yang digelar oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bolmong dihadiri perwakilan masyarakat dari 200 desa serta 2 kelurahan di Bolmong.
Kepala DLH Bolmong Abdul Latif mengatakan tujuan digelarnya Bimtek kader lingkungan hidup ini, sebagai bentuk edukasi kepada masyarakat untuk menjaga lingkungan hidup dan kesehatan.
“Kita juga memberikan sosialisasi kepada tentang pengelolaan sampah di tiap desa, yang menjadikan hasil dan tidak menjadi kompos kimia,”jelas Latif.
Penulis: Viko