KOTAMOBAGU (totabuan.co)— Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kotamobagu berencana gelar rapat untuk membahas persoalan di Desa Moyag, Kecamatan Kotamobagu Timur. Sudah beberapa bulan ini, terjadi ketegangan di desa yang berawal pada pergantian kepala desa.
Rapat membahas permasalahan di Moyag rencananya akan dilaksanakan paa selasa 30 April 2012. Rapat ini melibatkan semua anggota Dewan dari semua fraksi dan komisi yang berjumlah 25 orang, ujar Ketua Komisi III DPRD Kotamobagu Agus Suprijanta, Senin 29 April 2013.
Kata Agus rapat tersebut berencana bisa mendapatkan hasil yang dapat meredakan ketegangan di Desa Moyag. Tak hanya itu, Dewan juga mengagendakan rapat yang lebih luas lagi pesertanya akan melibatkan pemerintah, kejaksaan dan kepolisian.
“Kami harap ada solusi yang tepat. Kami sungguh menyayangkan apa yang terjadi pada demonstrasi terakhir yang berujung pada pengrusakan. Bahkan, kami pun hampir terkena lemparan. Padahal, kami juga sudah memberikan pemahaman kepada warga tentang proses hukum yang sedang berjalan,” kata Agus.
Kisruh di Moyag berawal dari wacana pemisahan desa tersebut dari Kotamobagu dan bergabung dengan Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim). Namun ada juga warga yang tidak menginginkan pemisahan tersebut. Suasana di desa tertua di daerah Kotamobagu ini terus memanas.
Wali Kota Kotamobagu Djelantik Mokdompit kemudian mengeluarkan surat keputusan nomor 120 pada Juli 2012. Isinya mencopot Sangadi Moyag Rusmin Mamonto. Namun situasi di desa tersebut tidak mereda. Rusmin mengajukan gugatan terhadap keputusan wali kota di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Manado.
PTUN mengabulkan seluruh gugatan Rusmin. Namun, Pemkot Kotamobagu mengajukan banding yang prosesnya masih berlangsung sampai kini. Beberapa kali, warga pro Rusmin mengajukan demonstrasi. Demonstrasi terakhir, Rabu 24 April 2013 berakhir ricuh. Polres Bolmong pun menahan 75 orang terduga pengrusakan.
(tr02/has)
KOTAMOBAGU (totabuan.co)— Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kotamobagu berencana gelar rapat untuk membahas persoalan di Desa Moyag, Kecamatan Kotamobagu Timur. Sudah beberapa bulan ini, terjadi ketegangan di desa yang berawal pada pergantian kepala desa.
Rapat membahas permasalahan di Moyag rencananya akan dilaksanakan paa selasa 30 April 2012. Rapat ini melibatkan semua anggota Dewan dari semua fraksi dan komisi yang berjumlah 25 orang, ujar Ketua Komisi III DPRD Kotamobagu Agus Suprijanta, Senin 29 April 2013.
Kata Agus rapat tersebut berencana bisa mendapatkan hasil yang dapat meredakan ketegangan di Desa Moyag. Tak hanya itu, Dewan juga mengagendakan rapat yang lebih luas lagi pesertanya akan melibatkan pemerintah, kejaksaan dan kepolisian.
“Kami harap ada solusi yang tepat. Kami sungguh menyayangkan apa yang terjadi pada demonstrasi terakhir yang berujung pada pengrusakan. Bahkan, kami pun hampir terkena lemparan. Padahal, kami juga sudah memberikan pemahaman kepada warga tentang proses hukum yang sedang berjalan,” kata Agus.
Kisruh di Moyag berawal dari wacana pemisahan desa tersebut dari Kotamobagu dan bergabung dengan Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim). Namun ada juga warga yang tidak menginginkan pemisahan tersebut. Suasana di desa tertua di daerah Kotamobagu ini terus memanas.
Wali Kota Kotamobagu Djelantik Mokdompit kemudian mengeluarkan surat keputusan nomor 120 pada Juli 2012. Isinya mencopot Sangadi Moyag Rusmin Mamonto. Namun situasi di desa tersebut tidak mereda. Rusmin mengajukan gugatan terhadap keputusan wali kota di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Manado.
PTUN mengabulkan seluruh gugatan Rusmin. Namun, Pemkot Kotamobagu mengajukan banding yang prosesnya masih berlangsung sampai kini. Beberapa kali, warga pro Rusmin mengajukan demonstrasi. Demonstrasi terahir, Rabu 24 April 2013 berakhir ricuh. Polres Bolmong pun menahan 75 orang terduga pengrusakan.
(tr02/has)