TOTABUAN.CO SULUT — Pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-27 Tingkat Nasional yang digelar di Medan, Sumatera Utara resmi dibuka oleh Presiden Joko Widodo Minggu (7/10/2018).
Ketua Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Sulawesi Utara (Sulut) Hi Herson Mayulu turut mendampingi peserta asal Sulut.
Dia mengatakan, selain sebagai lomba, kegiatan ini juga sebagai tali perekat serta pembawa semangat persaudaraan di Sulawesi Utara.
“Kegiatan ini bukan hanya sekadar lomba, namun dengan kegiatan ini akan meningkatkan iman dan taqwa kita kepada Tuhan. Ini juga menjadi perekat persaudaraan di Indonesia, khusunya di Sulut,” ujar Herson disela-sela penjemputan Wakil Gubernur Sulut Steven Kandouw yang hadir dalam pembukaan tersebut.
Herson mengatakan, MTQ ke-27 Tingkat Nasional di Medan, Sumatera Utara, Sulut mengirimkan 38 peserta. Selain itu Sulut ikut dalam memamerkan produk UKM dan Halal Food MTQ Nasional.
Sebelumnya Ketua LPTQ Sulut ini memimpin Brifing kepada peserta, official dan pendamping Khafilah MTQ Sulut di Kota Medan.
Bupati Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan dua periode itu mengingatkan, agar peserta dapat menjaga kesehatan selama pelaksanaan MTQ, serta memaksilkan segala kemampuan.
“Saya tidak mengharapkan kalian juara karena kita sadar akan kemampuan kita, tapi momentun ini bisa dijadikan ajang latihan bagi kita semua. Semoga ke depan kita bisa lebih baik,” ungkapnya.
Sementara pada pameran dan bazar Usaha Kecil Menengah (UKM) dan Halal Food itu dalam dalam rangka memeriahkan MTQ resmi dibuka oleh Ketua Tim Penggerak PKK dan Dekranasda Provinsi Sumatera Utara (Sumut) Nawal Lubis Edy Rahmayadi.
Pameran dan bazar tersebut diikuti 317 stand yang berasal dari UKM, instansi, BUMN hingga BUMD. Barang yang dipamerkan dan dijual pun beragam, mulai dari berbagai hasil kerajinan tangan, busana muslim hingga kuliner.
MTQ ini diharapkan juga, memberi manfaat lain seperti bazar yang digelar tersebut. Di samping mendengarkan qori dan qoriah yang membaca Al Quran, masyarakat juga bisa bisa memperoleh manfaat ekonomi dari pameran tersebut, pameran ini juga bisa memberi ruang bagi ekonomi masyarakat,” ujarnya.
Lebih lanjut tokoh toleransi Sulut ini mengatakan, Sulut memiliki potensi yang sangat besar. Untuk itu, potensi tersebut perlu dioptimalkan.
Untuk Kabupaten Bolsel sendiri ikut memamerkan Batik Pinahangi yang merupakan khas daerah Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan. Selain itu hasil produk kerajinan tangan dan produk UKM lainnya.
Penulis: Hasdy