TOTABUAN.CO BOLTIM— Bupati Kabupaten Bolmong Timur (Boltim) Sehan Landjar tetap menolak pengadaan kendaran dinas meski sudah dianggarkan dalam anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) tahun anggaran 2014.
Dia mengakui sudah tiga kali tahun anggaran mulai tahun anggaran 2011-2014 telah dianggarkan, tapi tetap dicoret dari buku rencana kerja anggaran (RKA). Dasar penolakkan terhadap pengadaan mobil dinas dalam 3 tahun terakhir, adalah mengutamakan kepentingan rakyat.
“Sudah dianggarkan 2 unit (Toyota) Camry tapi saya coret. Tahun kemarin juga dia sudah anggarkan pas mau kontrak saya coret,” jelas Sehan.
“Kepentingan rakyat seperti perbaikan jalan pertanian, irigasi, drainase, renovasi rumah tidak layak huni, dan program ril lainnya itu yang utama,” tambah Sehan.
Dia mengaku akan beli mobil mahal kalau kebutuhan rakyat sudah terpenuhi. Namun saat ini kata Sehan, belum butuh.
“Tidak perlu membeli kendaraan dinas saya. Saya masih punya mobil pribadi, masih baru koc,” katanya.
Langkah Sehan menolak pemberian Mobnas tersebut, tidak hanya sekali saja. Terhitung sudah 5 kali rencana pergantian mobnas yang diajukan oleh bawahannya namun tetap ditolak. Terkahir mobil Toyota Camry senilai sekitar Rp 650 juta yang akan diplot dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Boltim 2014, ditolak.
“Ada pengadaan 2 mobil dinas Bupati dan wakil Bupati yang dimasukkan dalam APBD namun dicorat Bupati sebelum diajukan ke dewan,” ujar Kepala Bagian (Kabag) Umum Boltim, Robby Mamonto.
Robby menuturkan, tak hanya Mobnas Bupati dan wabub yang dicoret. Pengadaan mobil dinas 5 Camat jenis Avansa senilai hampir Rp 900 juta, pun diminta dicoret dari APBD oleh Bupati.
“Ada avansa untuk 5 camat yang sudah lama belum diganti rencananya akan diganti namun diminta dipending dulu,” katanya.
Dari data yang ada, jumlah kendaran roda 2 hampir 438 unit dan roda empat 122 unit yang dibeli sejak pembentukan Boltim.
Editor Hasdy Fattah