TOTABUAN.CO BOLSEL—Kepengurusan Kerja Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel), sampai saat ini belum dilakukan. Sehingga, bisa terancam dibekukan.
Padahal PGRI di Bolsel diketahui sebelumnya, ketua lama telah dilantik menjadi Kadis Sosial. Namun, sejauh ini belum ada kejelasan mengenai kapan akan diadakan konferensi luar biasa (KLB) guna mengantisipasi kekosongan ketua yang ditinggalkan Hartati Maango.
“Konferkab perlu digelar, agar tidak terkesan mempertahankan status kepengurusan PGRI lama,” Ujar Subagio Manggopa salah seorang guru.
Dia juga menambahkan, bahwa Pengurus PGRI harusnya dari kalangan pendidikan. Mengingat, PGRI adalah organisasi profesi yang sangat ideal dan tepat sebagai wadah untuk meningkatkan profesionalisme guru, mengatasi berbagai masalah yang dihadapi para guru serta memperjuangkan nasib guru dan pendidikan pada umumnya.
“Harusnya Pengurus PGRI dari unsur guru agar mereka mengetahui kebutuhan guru,” Sindir Manggopa.
Manggopa berharap KLB kabupaten segera mungkin digelar agar guru dan tenaga kependidikan dapat berperan maksimal dalam menjalankan fungsinya dibawah naungan PGRI. “Mereka perlu didukung, dibantu, didorong, diorganisasikan dalam suatu wadah yang dinamis dan prospektif,” Cetusnya
Editor Hasdy Fattah