TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU— Pihak Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Kota Kotamobagu membantah rumor program bantuan dana untuk petani jagung yang ada di Bolaang Mongondow Raya (BMR). Menurut pihak BRI, para petani diduga keliruh menerjemahkan apa yang disampaikan pada sosialiasi April lalu.
“Jadi perlu diklarifikasi, bahwa tidak program bantuan dana. Yang ada hanya program kredit usaha rakyat (KUR),” kata Humas BRI Cabang Kotamobagu Hamzah Banteng Senin (20/8/2018).
Menurut Hamzah, program KUR memang saat ini sedang dilaksanakan oleh BRI. Bahkan saat ini pihaknya sedang mengejar target yang dibebankan.
Baca Juga: Ribuan Petani Jagung di BMR Kecewa Janji BRI Cabang Kotamobagu
Hamzah menegaskan, salah satu bank yang sangat akrab dengan pelaku usaha kecil dan menengah dalam memberikan modal adalah BRI. Salah satu cara untuk membantu kelomok usaha adalah lewat kredit usaha rakyat yang biasanya diberikan kepada para pelaku usaha yang memenuhi persyaratan.
“KUR itu bertujuan untuk membangun sebuah usaha. KUR merupakan pinjaman yang diberikan kepada pelaku usaha kecil menengah. Bagi UKM yang akan mengajukan kredit usaha rakyat di BRI harus bersifat feasible artinya dianggap layak oleh lembaga perbankan atau pemberi modal,” jelansya.
Selain itu mengajukan kredit usaha rakyat di BRI juga harus memenuhi persyaratan bank. Biasanya saat nasabah akan mengajukan kredit usaha di bank maka bank akan menyampaikan persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi oleh calon nasabah.
“Ada kriteria yang harus dipenuhi pihak pemohonan. Dengan istilah metode 5C + 3R. Yakni Character (moral), Collateral (agunan tambahan), Capital (modal sendiri semangat kerja/berusaha), Capacity (kemampuan membayar), Condition (produktivitas). Sedangkan 3R singkatan dari Return (hasil yang akan diperoleh), Repayment (kemampuan membayar) dan Risk (resiko),” jelasnya.
Ribuan petani jagung yang ada di Bolaang Mongondow Raya (BMR) kesal dengan janji pihak BRI Cabang Kotamobagu soal pencairan kredit program penanaman jagung.
Penulis: Hasdy