TOTABUAN.CO BOLTIM – Sedikitya 92 Mahasiswa dari Universitas Negeri Manado (Unima) gelombang II tahun 2018 resmi ditarik dari Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) Senin (20/8/2018).
Selama 21 hari para mahasiswa yang melaksanakan diserahkan kembali ke pihak Kmpus. Penarikan dan penyerahan kembali mahasiswa diwakili Asisten I Bidang Pemerintahan Amin Musa, mwwakili Bupati Boltim Sehan Landjar.
Saat penyerahan, diserahkan kepada koordinator wilayah KKN Infrastruktur Unima, Janne Deivy Ticoh yang mewakili Rektor Unima.
Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Boltim Amin Musa menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada mahasiswa peserta KKN yang telah turut membantu pemda Boltim melalui pemberdayaan masyarakat khususnya di desa tujuan pelaksanaan KKN.
“Terima kasih kepada mahasiswa yang telah mendedikasikan dan mengimplementasikan ilmu pengetahuan yang dimiliki kepada masyarakat Boltim khususnya di desa tempat KKN,” katanya.
Koordinator wilayah KKN Unima, Janne Deivy Ticoh mengungkapkan, pelaksanaan KKN adalah tanggung jawab mahasiswa untuk meraih gelar sarjana. Menurutnya, hasil kerjasama dengan Kementerian PUPR, mulai tahun depan jangka waktu KKN akan lebih lama dibanding tahun sebelumnya. Karena, para mahasiswa akan diajarkan kerjasama dengan masyarakat terkait pembangunan infrastruktur dasar yang dilakukan Kementerian PUPR seperti air minum perdesaan, sanitasi perdesaan, irigasi kecil dan lain sebagainya.
“Tujuan KKN ini adalah untuk melakukan survey identifikasi masalah, analisis masalah dan analisis potensi masalah-masalah di lapangan. Itu akan menjadi rekomendasi yang akan disampaikan kepada Kementerian PUPR sehingga tahun depan bisa dinilai mana proyek yang layak direalisasikan,” jelasnya.
Demsiwan Tahulending salah satu mahasiswa peserta KKN Unima, mengaku senang dan betah selama melaksanakan KKN di Boltim. Menururunya selama melaksanakan KKN, mereka diterima dengan baik oleh masyarakat.
“Semua merasa nyaman, kami tidak pernah menemui kesulitan selama 21 hari berbaur dengan masyarakat yang ada di Desa Jiko,” ungkapnya.
Penulis: Hasdy
Sumber: HUmas dan TUP Boltim