TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU—Terkuaknya dugaan suap ke kantong 23 anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) membuat wakil ketua DPRD Diana Roring anggkat bicara. Dia mengaku bersedia jika memang itu dilakukan peemeriksaan oleh pihak Kepolisian.
“ Yang pasti saya bersedia jika itu memang akan dilakukan pemeriksaan oleh pihak penyidik,” kata politisi PDIP ini.
Selain itu dia menambahkan, dalam pembahasan laporan keterangan penggunaan dana (LKPD) tahun anggaran 2012, semua komisi terlibat. Sehingga jika memang akan dilakukan pemeriksaan terkait dugaan itu, dirinya bersedia.
“ Saya bersedia memberikan keterangan,”singkat politis perempuan ini.
Lain dengan Isak Sugeha. Politisi yang boleh dibilang vokal ini tak banyak berkomentar lebih saat diminta tanggapan melalui percakapan lewat black berry messanger (BBM). Menurut politis partai Demokrat ini, itu hanya imaginer yang tak berdasar. Hal ini sangat politis dan sengaja dikembangkan oleh oknum tertentu.
“ Itu tidak benar. Itu hanya imaginer saja,” kata Ishak lewat pesan melalui BBM nya.
Namun sejumlah angggota DPRD lainnya seperti Meydi Makalalag, Yusran Mokolanut, Bob Paputungan, Rudini Sako lebih memilih bungkam. Tak ada tanggapan dari empat politisi yang diketahui akan maju di Pilcaleg 2014 mendatang. Mereka hanya meminta untuk dikonfirmasi saja ke Pimpinan DPRD Rustam Siahaan.
“ No coment. Langsung saja ke Ketua,” kata Meydi singkat.
Isu dugaan suap terkuak ke 23 anggota DPRD Kotamobagu, pasca paripurna LKPD tahun anggaran 2012 yang dibahas pada oktober lalu. Bukti sending message service (SMS) dari oknum anggota DPRD menjadi dasar kuatnya dugaan suap ke kantong mereka. Dugaan suap uang ratusan juta rupiah ke kantong para wakil rakyat itu, lantaran, mereka tak akan melakukan pembahasan terkait dengan paripurna LKPD.
Isu dugaan suap itu pun, saat ini sudah masuk telinga penyidik Polres Bolmong. Kepala satuan reserse dan kriminal ajun komisaris polisi Iver Manosso mengaku akan segera bentuk tim khusus guna melakukan penyelidikan kasus tersebut. Bahkan kata Iver, tidak menutup kemungkinan, handphone termasuk nomor telepon milik para anggota DPRD akan diperiksa guna penyelidikan dugaan kasus tersaebut.
Editor Hasdy Fattah