TOTABUAN.CO BOLTIM — Dalam rangka memeriahkan HUT ke 10 Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), berbagai kegiatan pun dilombakan. Salah satunya Festival danau Mooat yang didalamnya terdapat lomba masak, festival kuliner dan souvenir. Kegiatan ini dipusatkan di tempat wisata Danau Mooat.
Ketua Tim Penggerak PKK Boltim Ny Hj Nursiwin Dunggio bertindak sebagai ketua tim juri. Sedangkan menu masakan yang dilombakan adalah masakan tradisional khas Bolaang Mongondow dengan berbagai variasi dan cita rasa.
Kepala Dinas Pariwisata Rizky Lamaluta selaku instansi penyelenggara saat dikonfirmasi mengatakan, kegiatan tersebut menghadirkan perwakilan dati tiap kecamatan.
Di mana setiap kecamatan yang ada di Boltim mengutus dua Desa untuk tampil dengan sajian makanan terbaiknya.
“Jadi mekanismenya, setiap Desa membawa makanan yang sudah masak. Tapi dari sekian menu-menu yang dibawa, juga harus diperagakan dan dijelaskan di hadapan juri tentang tata cara pembuatannya serta bahan-bahan yang digunakan. Hal ini guna membuktikan jika menu tersebut benar-benar hasil karya mereka sendiri,” ujar Lamaluta di lokasi kegiatan.
Disisi lain, Ketua TP-PKK yang memimpin langsung penilaian saat demo masak, menginginkan agar makanan tradisional Mongondow yang dilombakan jangan sampai keluar dari ciri khas makanan tersebut.
“Boleh saja berinovasi asal jangan sampai menghilangkan ciri khas makanan tersebut,” ujar Dunggio.
Dalam penilaian, terdapat beberapa hal pokok yang menjadi fokus penilaian dalam lomba masak adalah, seni dan citarasa yang lezat, tampilan penyajian yang menarik tanpa mengesampingkan tingkat kebersihan (higienis) masakan. Hal ini perlu demi menjaga kesehatan makanan itu sendiri.
“Dalam menyiapkan bahan-bahan masakan, jangan lupa untuk tetap memperhatikan tingkat kehigienisannya, mulai dari cara pengolahan bahan hingga selesai. Itu penting,” tambah Umi Siwin sapaan akrab Nursiwin Dunggio.
Ia berharap,dengan event seperti ini dapat meningkatkan motivasi dan kreativitas para kaum Ibu di Boltim dalam menciptakan masakan-masakan tradisional yang spektakuler.
Diketahui, kegiatan tersebut berlangsung dua hari mulai tanggal 26 sampai dengan 27 Juli 2018. Sedangkan untuk hari kedua akan diisi dengan lomba masak basi goreng antar Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) se Kabupaten Boltim. (Humas Boltim)