TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU – Keberadaan pasar Senggol yang digelar dua tahun berturut-turut di Desa Poyowa Kecil Kecamatan Kotamobagu Selatan, dinilai hanya akan tidak memimbulkan mudarat bagi para pedagang yang berjualan di Pasar tersebut. Pasalnya selama Pasar Senggol digelar, aktivitas para pedagang yang berjualan di pasar Poyowa mati total.
Sejumlah pedagang Pasar Poyowa menuturkan, pengalaman tahun 2017 lalu, saat pasar Senggol digelar, mereka terpaksa menutup dagangan karena tidak ada yang membeli.
“Tidak ada yang membeli. Sebab jalan masuk ke pasar sudah tertutup. Sehingga kita lebih memilih untuk menutup ketimbang berjualan,” ucap Tini salah satu pedagang bahan pokok ini ketika ditemui Jumat (1/6/2018).
Tertutupnya akses ke pasar itu, membuat para pedagang yang berjualan di Pasar tradisional itu menolak keberadaan pasar Senggol. Mereka mengungkapkan, momen mendekati idul fitri ini justu kesempatan untuk berjualan untuk mencari keberuntungan. Namun terhalang keberadaan pasar senggol.
“Ini yang kita sesalkan. Harusnya dinas terkait memikirkan nasib kita yang berjualan di pasar ini. Bukan hanya memikirkan para pedagang musiman bahkan pedagang dari luar saja,” tambah ibu paroh baya ini.
Selain Tini, Sofyan Bede juga mengatakan hal yang sama. Dia mengaku kecewa dengan sikap yang kurang bijak dari pemerintah.
Seharusnya kata Sofyan, pemerintah juga memikirkan nasib mereka selaku pedagang yang berjualan di pasar ini. Dia menuturkan, bahwa dibukanya pasar senggol justru tidak memberikan manfaat bagi pedagang yang sudah bertahun-tahun berjualan di pasar ini.
“Tahun lalu, kita tidak bisa apa-apa. Sebab akses jalan menuju pasar tertutup. Makanya kami minta agar pemerintah untuk mengakji ulang. Atau minimal memberikan ruang masuk ke lokasi pasar,” kata Sofyan.
Terpisah Kadis Perindagkop dan UKM Herman Arai mengatakan, pasar senggol yang digelar di Poyowa justru memberikan keuntungan bagi para pedagang.
Dia menjelaskan, sebelum digelar, pemerintah terlebih dahulu telah melakukan kajian termasuk akses menuju ke pasar.
“Soal jalan menuju pasar masih ada jalan alternatif lain yang kita siapkan. Justru ini memberikan keuntungan bagi para pedagang,” kata Herman.
Dia mengungkapkan bahwa pelaksanaan pasar senggol di Poyowa bukan hanya keputusan secaa pribadi akan tetapi resmi dengan surat keputusan walikota. Rencananya pasar senggol tersebut akan dilauncing pada Selasa 5 Juni, tandasnya.
Penulis: Hasdy