TOTABUAN.CO BOLTIM— Terkait penemuan ganja oleh anggota dari Satnarkoba Polres Bolmong di Desa Kayumoyondi Kecamatan Tutuyan Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) Selasa (22/5/2018), cukup mengagetkan orang nomor satu di kabupaten tersebut.
Pasalnya, Boltim yang dikira steril ternyata mulai dimasuki barang-barang terlarang. Bupati Boltim Sehan Landjar mengaku, dirinya kaget mendengar informasi penemuan ganja.
“Rasanya mustahil ganja ukuran Satu kilo bisa ditemukan di Boltim. Saya ingatkan ini tanda awas,” ujar Sehan kepada wartawan.
Menurutnya, pemerintah terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat akan bahaya narkotika dan pemerintah sangat serius akan hal ini.
“Narkoba ini sangat bahaya kerena merusak generasi muda kita. Kami minta ini bukan hanya tugas dari pemerintah, akan tetapi tugas bagi para orang tua juga,”ungkapnya.
Untuk itu Sehan berharap kepada seluruh elemen masyarakat untuk bahu membahu membantu pemerintah dalam hal pemberantasan narkoba.
“Bila ada yang tau informasi mengenai ganja dan semacamnya untuk berperan aktif melaporkan kepada pihak berwajib,” tegas Sehan.
Sehan meminta agar Aparat Kepolisian untuk mampu mengungkap perdaran ganja di Boltim. Dia berharap dalam pengunkapan kasus ini tidak pandang bulu.
Diketahui sebelumnya Satnarkoba Polres Bolmong berhasil menangkap Empat orang. Dari empat orang yang berhasil ditangkap, satu diantaranya adalah sebagai Bandar.
Menurut Kapolres Bolmong AKBP Ganni Fernando Siahaan, dari hasil pengembangan, ternyata ganja tersebut dibawa dari Papua untuk dijual di Bolaang Mongondow Raya. Terbukti setelah dua orang ditangkap di Kota Kotamoabagu, petugas berhasil mengamankan 24 paket ganja yang sudah dikemas untuk dijual. Setelah dikembangkan, peugas berhasil menangkan OS yang merupakan Bandar. Mereka ditangkap saat sedang pesta miras dan ganja di salah satu kantor partai di Desa Tutuyan Senin (21/5/2018) sekitar pukul 01:00 dini hari.
Untuk total ganja yang berhasil diamankan seberat 1.4 kilogram. Rencananya barang haram itu akan diedarkan di Bolmong Raya khususnya di wilayah Minahasa, Manado serta Gorontalo.
Penulis: Hasdy