TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU — Permintaan daging ayam di pasar tradisional Kota Kotamobagu, meningkat menjelang Ramadan. Namun bagi para pembeli diingatkan untuk lebih teliti dengn trik para penjual.
Pasalnya banyak para pedagang daging ayam memanfaatkan dengan menggunakan pompa angin demi untuk memenuhi permintaan pelanggan.
Diantaranya melakukan trik, mengelabui pembeli ayam daging dengan diisi angin. Sehingga ayam yang dijual kelihatan besar dan gemuk.
Dari pantauan para pedagang mengunakan pompa angin secara diam-diam. Angin yang dimasukan ke tenggorokan daging ayam samar terdengar, saat dipompa.
Namun para pembeli sebagian sudah mengetahui trik yang dilakukan para pedagang.
“Kami sudah tahu dan membedahkan mana ayam dipompa dan tidak,” ujar Santi salah satu penjual nasi goreng.
Santi menambahkan, daging ayam yang dipompa semua tubuhnya kelihatan gemuk dan kencang. Berbedah dengan enis daging ayam tidak dipompa, hanya bagian tertentu terlihat gemuk. Akan tetapi kata Santi, masih banyak juga masyarakat yang tidak tahu dan tetap membeli.
“Saya belum tahu, apakah ada efek saat dikomsumsikan atau tidak,” ujar Santi.
Yuliko Ilata salah satu pedagang daging ayam mengaku, sudah berapa kali mendapat teguran dari Dinas Perindustrian,Perdagangan, Koperasi dan UKM Kotamobagu.
Namun trik dengan menggunakan pompa angin itu sudah ia hentikan apa terlebih jelang bulan puasa.
“Saya takut menjual daging ayam pompa. Karena takut berdosa, apalagi di bulan suci Ramadhan,” ujar Yuliko.
Menurutnya, untuk mengetahui apakah ayam itu dipompa atau tidak, cukup dilihat dibagian leher ayam dan bagian pantat mengembang.
Ia menambahkan, tiap hari harga ayam terus naik dari satu ekor Rp50 ribu hingga Rp65 ribu, ditambah lagi stok kurang.
Kepala Dinas Perindustrian,Perdagangan, Koperasi dan UKM Kotamobagu, Herman Arai mengatakan, akan segera turun melakukan penindakan kepada pedagang jika terbukti.
“Kami sudah beberapa kali melakukan penindakan terhadap para pedagang ayam yang mengunakan pompa, namun tidak jerah,” ujar Herman.
Ia berjanji akan turun melakukan Sidak ke pasar menggandeng Satpol PP sekaligus melakukan pemantau harga kebutuhan pokok.
Penulis: Hasdy