TOTABUAN.CO BOLMONG – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) mengimbau warga untuk tetap waspada karena cuaca ekstrim diperkirakan masih akan terjadi beberapa hari ke depan.
Dari rilis yang dikeluarakan BPBD Bolmong Minggu (29/4), hasil prakiraaan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika cuaca ekstrim yang masih terus terjadi di wilayah Bolmong sejak sepekan terakhir pada umumnya disebabkan berkembangnya aktifitas cuaca secara signifikan. Selain pengaruh dinamika cuaca lokal, giatnya aktivitas cuaca juga didukung oleh aktifnya aliran massa udara basah yang lebih dikenal dengan fenomena skala regional Madden Julian Oscilation (MJO) atau Fenomena Gelombang Atmosfer Tropis yang merambat ke arah timur dari Samudera Hindia ke Samudera Pasifik.
MJO memiliki siklus perambatan 30-90 hari, dan dapat bertahan pada suatu fase sekitar 3 – 10 hari.
Saat ini fase basah (konvektif) MJO terpantau sudah berada di kuadran 4, di wilayah Benua Maritim Indonesia. MJO fase ini memberikan pengaruh dalam meningkatkan suplay uap air yang berkontribusi pada pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia bagian barat hingga tengah & Timur.
MJO kali ini juga berkaitan dengan berkembangnya banyak pusaran di sekitar wilayah Indonesia yang memicu pemusatan massa udara dan jalur pertemuan angin (konvergensi) yang dapat memicu pertumbuhan awan yang signifikan.
Dari sisi iklim, kehadiran MJO ini dapat meredam suhu panas dan hari hari kering di beberapa daerah yang sudah memasuki musim kemarau.Tetapi hal itu tidak berarti musim kemarau menjadi gagal atau tertunda. MJO diperkirakan aktif hingga awal Mei nanti.
Dari hasil analisa diatas, diperkirakan cuaca ekstrem di wilayah Sulawesi Utara khususnya Bolmong masih akan terjadi beberapa hari ke depan.
Warga diimbau lebih meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi ancaman bencana yang selalu mengintai setiap saat dan berusaha mengenali resiko akan terjadinya bencana melalui kearifan lokal di masyarakat (Tanda tanda Alam).
Bolmong sendiri masuk dalam indeks resiko bencana dengan kategori tinggi dengan kerentanan bencana banjir, banjir bandang dan tanah longsor.
Kepada para pengendara agar selalu meningkatkan kewaspadaan ketika melakukan perjalanan khususnya melalui jalur rawan tanah longsor.
Berikut ruas jalan yang rawan terjadi tanah longsor
- Ruas Jalan AKD (Kawasan Perkebunan Tumuyu)
- Ruas Jalan Doloduo Molibagu (Desa Matayangan)
- Ruas Jalan Pindol Km. 8 s/d Km. 22
- Ruas Jalan Matali Baru Torosik Km. 26 s/d Km 30.
- Ruas Jalan Kaiya Kotamobagu (Desa Solimandungan I, Desa Inuai, Desa Komangaan dan Desa Lobong)
- Ruas Jalan Kaiya – Maelang (Jl. Trans Sulawesi tepatnya Kawasan Labuan Uki)
- Ruas Jalan Penghubung Desa Mondatong – Desa Pomoman
- Ruas Jalan Pontodon – Insil (Desa Poopo, Desa Manembo & Desa Sinsingon)
- Ruas Jalan Bilalang – Apado
- Ruas Jalan Tudu Aog Baru – Kolingangaan.
Bila ada hal-hal yang menonjol, segera informasikan PUSDALOPS 24/7 BPBD Bolmong via telp, SMS dan WhatsApp Call Center 0822-3200-3400.
Sumber: BPBD