TOTABUAN.CO BOLMONG – Ketua Komisi I DPRD Bolaang Mongondow (Bolmong) Yusra Alhabsy menyayangkan sikap manajemen PT Conch yang melarang karyawan muslim melaksanakan Salat Jumat di Masjid. Menurut Yusra, selaku komisi yang membidangi masalah keagamaan, akan membawa hal ini ke Hearing DPRD untuk meminta klafirikasi kepada pihak perusahan.
Baca Juga: PT Conch Pecat Karyawan Hanya Karena Salat Jumat
“Kita akan koordinasi dengan pimpinan. Selaku komisi yang membidangi persoalan keagamaan, tentu akan kita mintai klarifikasi terkait persoalan tersebut,” kata Yusra Selasa (24/4).
Ketua GP Anshor Sulut ini menegaskan, akan membawa persoalan ini ke Kementrian Tenaga Kerja.
“Kebetulan saya lagi di Jakarta, tentu akan kita laporan hal ini di Kementrian,” kata dia.
Kendati demikian, dia meminta agar masyarakat tidak terprovokasi yang menjurus hal yang bisa merugikan. Dia berjanji Pemerintah dan DPRD akan segera menyelesaikan persoalan ini. “Segera kita akan cari solusi dengan mengundang pihak PT Conch,” ujarnya.
Baca Juga: GP Anshor Sulut Akan Temui Kemenakertrans Terkait Larang Salat Jumat oleh PT Consh
Ketua DPRD Bolmong Welty Komaling sendiri belum belum memberikan tanggapan. Dia mengaku masih akan koordinasi dengan manajemen perusahan yang bergerak dibidang semen itu.
“Nanti saya koordinasi dulu dengan pihak PT Conch,” kata Welty lewat pesan singkatnya.
Ketua LSM Bogani Yusuf Mooduto mengatakan, persoalan ini bukan baru kali ini terjadi. Beberapa waktu lalu keluhan yang sama sudah sempat dilaporkan ke DPRD. Namun hingga kini tidak ada reaksi dan tindak lanjut.
“Yang kami sesalkan persoalan ini sudah pernah terjadi. Bahkan kalau tidak salah sudah pernah dilaporkan ke DPRD. Tapi tidak tahu hasilnya seperti apa,” kata Yusuf.
Selaku masyarakat yang ada di Bolmong lanjutnya, meminta agar pemerintah provinsi melalui dinas tenaga kerja untuk segera turun tangan menyelesaikan persoalan ini.
“Paling tidak ada solusi. Jika tiap Jumat karyawan Muslim tidak diperbolehkan Salat di Masjid, bisa bahaya,” kata dia.
Penulis: Hasdy