TOTABUAN.CO BOLSEL – Inspektorat Jendral Angkatan Darat Mayjen TNI Johny Lumban Tobing mengatakan, secara non fisik program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) sebagai momentum baik dalam menggelorakan semangat gotong royong, yang dianggapnya sudah pudar tergerus.
Menurutnya, program TMMD ini memperkuat kemanunggalan antara TNI dengan rakyat.
“TMMD ini kebersamaan TNI dan rakyat,” kata Lumban saat meninjua lokasi TMMD ke 101 di Desa Pakuku Jaya Kecamatan Tomini Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan Sabtu (14/4).
Tujuan TMMD, ucap dia, meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam rangka menyiapkan ruang juang, alat juang dan kondisi juang yang tangguh secara fisik dan non fisik.
Program TMMD di Desa Pakuku Jaya, dimulia 4 Maret hingga 3 Mei 2018. Dengan kegiatan utama antara lain; pembuatan jalan baru sepanjangn satu kilometer dengan lebar Delapan meter yang menghubungkan dusun Satu dan dusun Dua Desa Pakuku Jaya.
Selain melaksanakan kegiatan fisik juga membangun komunikasi dengan masyarakat.
Untuk memperkuat silaturahmi, maka Satgas TMMD wajib tidur dan makan dengan masyarakat. Hal itu, menjadi bukti jika TNI dan rakyat tak akan terpisahkan.
“Sesuai sejarah, bahwa TNI itu lahir dari rakyat dalam merebut kemerdekaan RI,” ucap mantan Pangdam VI Wulawarman ini.
Bupati Bolsel Hi Herson Mayulu mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada pihak TNI. Menurut Bupati dengan adanya program TMMD masyarakat banyak mendapat manfaat. Baik secara disiplin maupun pendidikan.
“Bahwa program TMMD bukan hanya program fisik saja, akan tetapi ada pelatihan, penyuluhan. Pihak TNI juga memberikan pendidikan kepada ana-anakm” ujar Bupati.
Wujud cinta kasih kepada TNI, masyarakat desa setempat meminta kepada Mayjen TNI Johny Lumban Tobing agar waktu pelaksanaan TMMD diperpanjang.
Namun semua tergantung kesiapan dana dari pemerintah daerah. Menurut Lumban, perpanjangan waktu itu bukan lagi TMMD akan tetapi sudah program karya bakti besar.
“Semua tergantung kesiapan dana dari pemerintah daerah,” ujarnya.
Penulis: Hasdy