TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU–Satuan polisi pamong praja (Pol PP) Jum’at (25/10) pagi kembali melakukan penertiban pedagang di pasar 23 maret. Namun upaya penertibana dari petugas Pol PP untuk menertipkan para pedagang di pasar tersebut mendapat perlawanan dari para pedagang.
Meski penertiban sudah menurunkan ratusan petugas, namun para pedagang tetap bertahan di tempat jualan mereka. Pedagang menilai pemerintah kota tidak adil dan pilih kasih dalam melakukan menertibkan. Sementara di pasar serasi dan di jalan arah lorong Telaga tidak di tertibkan. Padahal para pedagang yang berjualan telah menngunakan badan jalan yang sudah menganggu pejalan kaki dan kendaraan yang melintas.
” Ini tindakan pilih kasih. Dan kami siap untuk melawan,” ucap sejumlah pedagang.
“Kami siap angkat kaki asalkan penertiban ini merata tak pilih kasih, dan Pol PP juga berani menertibkan pedagang yang ada di dalam pasar 23 maret karena didalam tempat jualan yang ada telah beralih fungsi,” ungkap Jumira salah pedagang.
Penertiban itu di pimpin langsung Kasat Pol PP Sahaya Mokoginta. Namun, tindakan dari Sahaya nyaris rupanya sedikit arogan karena sempat mengeluarkan senjata tajam, untuk memaksa para pedagang pindah berjualan di tempat lain.
Beruntung kejadian tersebut tak berlangsung lama, setelah anggota Pol PP lainnya cepat melerai dan berusaha mengamankan pimpinan mereka yang nayris adu jotos dengan para pedagang.
Penertibkan pedagang di pasar 23 maret ini, sebelumnya, telah dillakukan pemberitahuan lebih dulu dengan melayangkan surat pemberitahuan kepada para pedagang. Usai apel pagi dan sore sat pol pp terus melakukan sosialisasi.Meski demikian upaya penertiban tak juga menghiraukan.
Peliput : Rahman Rahim
Editor : Hasdi Fatah