TOTABUAN.CO BOLMONG – Bupati Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) Yasti Soepredjo Mokoagow mengatakan, salah satu indikator penting yang digunakan untuk mengamati keberhasilan pembangunan terutama dalam bidang ekonomi, yaitu dengan melihat pertumbuhan ekonomi suatu daerah.
Menurutnya indikator tersebut digunakan untuk mengukur tingkat kesejahteraan masyarakat.
Hal itu dia katakan saat menyampaikan laporan di rapat paripurna DPRD dengan agenda penyampaian LKPJ tahun anggaran 2017 Selasa (10/4).
Menurut Yasti, perekonomian Kabupaten Bolmong pada tahun 2013 tumbuh sebesar 6,67%, sempat mengalami penurunan di tahun 2014 yang hanya sebesar 5,56%. Namun kemudian meningkat di tahun 2015 menjadi 5,82%, dan di tahun 2016 kembali mengalami peningkatan menjadi 6,64%. Anga itu melebihi pertumbuhan ekonomi Provinsi Sulawesi Utara yang pada tahun 2016 sebesar 6,17%.
“Perkembangan produk domestik regional bruto atau PDRB Bolmong selama 6 tahun terakhir, menunjukan pertumbuhan yang cukup tinggi. Atas dasar harga berlaku tumbuh sekitar 5% sampai dengan 11% setiap tahunnya. Peningkatan nilai PDRB Bolmong ini tidak terlepas dari kontribusi pada sektor pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan dan kehutanan, serta berbagai sektor penting lainnya,” kata Yasti.
Dia menambahkan, hal ini merupakan tantangan sekaligus peluang bagi Pwmkab Bolmong untuk lebih banyak lagi mendatangkan investor di berbagai bidang. Sehingga pertumbuhan ekonomi diharapkan dapat lebih meningkat, yang nantinya akan berdampak positif pada perkembangan sumber-sumber pendapatan daerah.
Melalui rapat paripurna LKPJ itu Bupati juga mengataka bahwa kebijakan umum pengelolaan keuangan daerah yang tertata dalam APBD tahun anggaran 2017, merupakan dasar dalam penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan pada tahun anggaran 2017, yang disusun berdasarkan anggaran berbasis kinerja, sesuai dengan peraturan menteri dalam negeri nomor 31 tahun 2016 tentang pedoman penyusunan APBD tahun anggaran 2017.
Untu target dan realisasi pendapatan, penerimaan pendapatan daerah pada tahun anggaran 2017 lalu ditargetkan sebesar Rp. 1.048.391.293.294, dengan realisasi di akhir tahun anggaran 2017 sebesar Rp. 1.039.637.390.874,- atau 99,17%.
Penulis: Hasdy