TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU – Ternyata, buah pinang menjadi komoditi unggulan di Kotamobagu. Buktinya, hasil penelitian Balai Pertanian Tanaman Palma (Balit Palma) Badan Litbang Kementrian Pertanian, buah yang memiliki kadar tanin (Analisis Zat Anti Gizi) ini sudah dilirik oleh Jepang.
Menurut Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Muljadi Suratinoyo, untuk mendukung hal tersebut pihaknya akan membudidayakan pohon pinang dan memberikan bantuan 1.000 bibit untuk masyarakat. Bibit ini nantinya akan disalurkan di triwulan II.
“Untuk sementara kita masih dalam persiapan penyediaan bibit, jadi kemungkinan nanti akan disalurkan pada triwulan II,” ujar Muljadi.
Mantan sekretaris Dinas Pekerjaan Umum (PU) ini menjelaskan tanaman sejenis palma ini memiliki usia tanam 4–5 tahun.
“Jadi tidak memakan waktu yang lama untuk produksinya,” imbuhnya.
Ia juga menambahkan harga biji buah pinang berkisar Rp18 ribu rupiah perkilogram. Seperti diketahui komoditi ini sebagai bahan baku kosmetik dan obat obatan. Pinang Kotamobagu sendiri dinyatakan unggul sebab memiliki ukuran buah yang besar, memiliki kadar tanin yang tinggi serta potensi produksi juga yang tinggi. (**)