TOTABUAN.CO BOLMONG – Guna untuk meningkatkan produksi kopi, Pemkab Bolaang Mongondow (Bolmong) melalui dinas perkebunan akan melakukan peremajaan kopi. Tanaman kopi yang merupakan salah satu unggulan masyarakat di wilayah Passi Timur, Bilalang dan Passi Barat, saat ini banyak yang sudah tidak produktif dan terjadi pemangkasan.
“Bolmong butuh peremajaan tanaman kopi. Saat ini ketersediaan lahan baru seluas 5 ribu hektar,” kata Kadis Perkebunan Bolmong Taufik Mokoginta Sabtu (10/2).
Menurutnya komoditi kopi sangat cocok di tiga wilayah di Bolmong. Sebab wilayah tersebut berada 1000 meter di atas permukaan laut.
Dia mengatakan saat ini Bolmong yang sudah ada yakni kopi robusta dan arabika. Rencananya untuk peremajaan, akan memilih jenis kopi Ateng.
“Saya berkeyakinan jika produksi kopi meningkat, maka visi dan misi untuk menciptakan masyarakat yang maju, mandiri dan sejahtera pasti terwujud,” kata mantan kadis pertanian ini.
Dia sendiri belum bisa memastikan berapa jumlah produksi kopi di Bolmong saat ini. Namun dia memastikan, jika produksi kopi yang ada saat masih kurang produktif.
“Dengan peremajaan berupa penerapan teknologi sambung pucuk, diharapkan dapat meningkatkan produksi kopi. Jika produksi meningkat, ekonomi petani pasti lebih baik,” ujarnya.
Bupati Bolmong Yasti Soepredjo Mokoagow berencana siap akan mengembangkan kopi. Sebab kopi yang dijual dibeberapa daerah di Sulut dan Bolaang Mongondow Raya (BMR) kebanyakan berasal dari Bolmong.
“Ada kopi cap Kotamobagu, tapi bahan bakunya berasal dari Bolmong,” kata Yasti.
Bupati juga menargetkan untuk 2 tahun ke depan pada masa kepemimpinannya, 4–5 juta batang kopi di Kabupaten Bolmoong sudah diremajakan. “Prediksi kita jika 1 batang kopi bisa menghasilkan 1-2 Kg biji kopi, dan 1 Ha terdapat 3000 batang kopi maka dalam 1 Ha akan menghasilkan 3 ton biji kopi. Tentu saja petani kopi bisa lebih sejahtera,” harapnya. (**)