TOTABUAN.CO BOLTIM—Pemkab Bolmong Timur (Boltim) putar otak dalam rangka mengahadapi tingginya angka pendaftaran calon pengawai negeri sipil daerah (CPNSD) 2013 ini.
Betapa tidak, jumlah pendaftaran yang masuk ke meja Badan Kepegaiwain Daerah (BKD) mencapai 10.011 berkas. Angka tersebut, tentu masih akan diverifikasi kembali oleh panitia sebagai tahapan menuju test tertulis mendatang. Akan tetapi, dengan melihat tingginya pendaftar, tentu bisa dipastikan masih sekitar tujuh hingga delapan ribu pelamar yang akan siap untuk ikut test.
“ Yang akan dihadapi nanti yakni bagaimana panitia akan siapkan ribuan kursi dan lokasi untuk tes nanti,”kata Bupati Boltim Sehan Landjar .
Angka yang mencapai 10 ribuan itu merupakan angka yang sangat tinggi. Tentu ini merupakan salah satu peningkatan yang luar bisa kenapa banyak yang mendafatr di Boltim, kata Bupati. Akan tetapi, kendalanya panitia akan mengalami kesulitan dalam pelaksanaan teknis,tuturnya.
“ Dua ribu kursi saja mau dicari di mana. Apalagi kalau sudah sepuluh ribu. Lantas kursinya mau dicari di mana itu yang pertama . Yang kedua soal lokasi. Kalau di Boltim ada stadion tentu tes akan kita arahkan di sana. Tapi Boltim belum ada stadion. Ini yang akan kita pikirkan,” tambah Bupati.
Namun meski begitu, Bupati melakukan protes soal kebijakan mentri pendayagunaan aparatur negara reformasi birokrasi (Menpan-RB) soal penarikan lembaran kerja jawaban (LJK) untuk diperiksa di pusat. Bahkan pengumuman kelulusan akan diambil alih oleh pemerintah pusat.
“ Ini yang kita sesalkan. Seakan pemerintah daerah hanya sebagai penyelenggara saja. Dan pemerintah pusat sebagai pengambil keputusan. Lantas hak otonomi daerah di mana,” ujar Bupati.
Editor Hasdy Fattah