TOTABUAN.CO POLITIK – Kendati tahapan pendaftaran anggota DPR dan DPRD akan dimulai 4-17 Juli 2018, namun figur Hi Herson Mayulu disebut-sebut memiliki peluang besar duduk di kursi DPR RI. Kader PDIP ini dinilai punya peluang besar dalam merebut hati dan suara khususnya warga yang ada di Bolaang Mongondow Raya (BMR) pada Pileg nanti.
Selain karena figur muslim dari PDIP, H2M julukuan Hi Herson Mayulu juga merupakan figur yang malang melintang di dunia politik.
Rafik Mokodongan warga Kota Kotamobagu menilai, langkah Ketua DPD PDIP Sulut Olly Dondokambey untuk menempatkan H2M maju di Pileg 2019 merupakan langkah yang tepat.
“Figur H2M sudah dikenal. Sebab selain politisi di BMR, H2M juga merupakan Bupati Bolsel dua periode,” kata dia.
Ada beberapa hal kata Rafik mengapa H2M dikatakan sangat berpeluang duduk di kursi DPR RI. Selai Pileg akan bersamaan dengan Pilpres mendatang, sosok Jokowi yang akan mencalonkan kembali sebagai Presiden yang akan dicalonkan sejumlah parpol juga akan mempengaruhi Pileg mendatang.
“Elektabilitas PDIP hingga saat ini masih teratas dari sejumlah lembaga survey. Begitu juga dengan figur H2M yang terus mendapat simpati dari sejumlah kalangan baik tokoh agama, tokoh adat, serta sejumlah elemen lainnya termasuk di Minahasa, Bitung, Minahasa Selatan, Minahasa Utara dan Manado,” ujarnya.
Kendati mrupakan kader Golkar Bolmong, namun Rafik mengatakan, dengan system ambang batas presiden: 20 atau 25 persen, ambang batas parlemen 4 persen, sistem pemilu terbuka, alokasi kursi per daerah pemilihan, 3-10 dan menggunakan metode konversi suara Sainte Lague murni, akan lebih memberi peluang besar kepada partai besar seperti PDIP.
Menurutnya, figur H2M merupakan tokoh masyarakat BMR yang diniliai mempunyai kemampuan memperjuangkan kepentingan masyarakata BMR. Terlebih PDIP merupakan partai pemerintah, tentu sangat mustahil jika kepentingan masyarakat BMR tidak diakomodir.
Selain itu 6 kursi yang akan diperebutkan di Sulut, dia memastikan tiga kursi itu milik PDIP, salah satunya adalah kursi milik H2M.
“Jadi mulai saat ini kita berfikir dan menghitung agar suara kita tidak rugi percuma. Apaterlebih dengan system metode konversi suara Sainte Lague murni,” ujarnya. (**)