TOTABUAN.CO BOLMONG— Bupati Bolaang Mongondow (Bolmong) Yasti Soepredjo Mokoagow menyerahkan paket bantuan nelayan kepada masyarakat nelayan bertempat di Pelabuhan Labuan Uki Kamis (14/12).
Bupati mengatakan, penyerahan paket bantuan ini sebagai wujud kepedulian pemkab Bolmong di sektor perikanan dan kelautan. Serta sebagai tindaklanjut program dari kementerian kelautan dan perikanan RI.
Menurut Bupati, potensi sumber daya alam di sektor kelautan dan perikanan di Bolmong sangat menjanjikan untuk dimanfaatkan bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat nelayan.
“Masyarakat di Lima kecamatan yang berada di daerah pesisir Bolmong, sebagian besar berprofesi sebagai nelayan, sehingga guna mendorong, meningkatkan dan memaksimalkan produksi perikanan tangkap dan budidaya perikanan, maka pemerintah terus memberikan perhatian khusus. Dengan memberikan bantuan paket perikanan kepada masyarakat nelayan dan pembudidaya ikan” katanya.
Selama ini lanjutnya, masyarakat nelayan dan pembudidaya ikan telah memberikan kontribusi yang besar dalam pembangunan perikanan dan kelautan, serta bagi pembangunan ekonomi masyarakat pesisir dan perdesaan.
Secara faktual, nelayan dan pembudidaya ikan di Bolmong masih tergolong masyarakat miskin, serta sarana dan prasarana, akses pendanaan dan pembiayaannya sangat terbatas.
Sehingga masyarakat nelayan sangat membutuhkan berbagai bantuan dan fasilitas dari pemerintah, guna meningkatkan pendapatan masyarakat nelayan itu sendiri.
“Bantuan paket perikanan kepada masyarakat nelayan ini bersumber dari dana alokasi umum dan dana alokasi khusus tahun anggaran 2017,” jelasnya.
Dengan diserahkannya bantuan paket perikanan diharapkan digunakan dan manfaatkan dengan baik. Sebab bantuan ini merupakan salah satu bentuk kepedulian pemerintah serta sebagai bentuk pelayanan prima kepada masyarakat.
Selain itu bantuan paket perikanan yang diterima oleh kelompok dimanfaatkan secara bersama-sama, bukan dimanfaatkan dan dipergunakan oleh perorangan atau pribadi. Lakukanlah penangkapan ikan dengan perilaku yang ramah lingkungan, dan tidak menggunakan bom ikan.
“Karena perilaku ini berakibat pada kerusakan lingkungan laut dan matinya biota laut, serta dapat menyengsarakan anak cucu kita ke depan,” ujar Bupati. (**)