TOTABUAN.CO. BOLMONG—Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang Bolmong menilai Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bolaang Mongongow (Bolmong) gagal.
“ Bukan cuma menilai, tapi ini jelas sudah gagal dalam tugas mereka. Fungsi pengawasan mereka tidak jalan. Pantas jika dua tahun berturut-turut kabupaten Bolmong mendapat opini buruk dalam pengelolaan keuangan,”kata Ketua HMI cabang Bolmong Eko Satrio Paputungan senin (23/09) .
Mereka tak layak untuk dipilih kembali sebagai wakil rakyat. Jika memang mereka bekerja sebagai wakil rakyat harusnya berpikir demi kemajuan daerah.
“ Kan terbukti. Jika daerah Bolsel, Boltim sudah lebih maju dari dari induknya . Ini harus dipertanyakan soal tugas mereka selaku wakil rakyat. Harusnya malu sama kabupaten baru,” ujar Eko.
Selain itu mundurnya kabupaten induk dari kabupaten lainnya, karena para wakil rakyat hanya asik berkantor di Kotamobagu. Mereka hanya asik jalan-jalan dengan menggunakana dana APBD miliaran rupiah tanpa mau tahu apa yang terjadi di daerah sendiri.
“ Tugas para anggota DPRD Bolmong kan tinggal dua yaitu fungsi budgeting ,legislasih. Untuk fungsi pengawasan tak mereka lakukan. Dana miliar rupiah yang mereka sedot tak sebandng dengan apa yang mereka kerjakan. Termasuk perda inisiatif yang masih kurang . Warga Bolmong pada 2014 diminta untuk berhati-hati memilih para calon legislator tipe seperti ini. Dana habis kerja tak ada,” tukas Eko diujung telepon selulernya.
Editor Hasdy Fattah