TOTABUAN.CO BOLMONG — Upacara bendera memperingati hari ulang tahun (HUT) ke-46 Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) dirangkaikan peringatan HUT ke-72 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dan Hari Guru Nasional(HGN) serta Hari Kesehatan Naasional (HKN) digelar Pemkab Bolaang Mongondow (Bolmong), Rabu (29/11).
Wakil Bupati Bomong Yanny Ronny Tuuk, membacakan pidato Presiden RI Joko Widodo menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada segenap jeluarga besar Korpri yang sudah dan sedang mengemban tugas, tanggungjawab, serta pengabdian kepada Negara, bangsa dan kepada rakyat di seluruh penjuru tanah air.
Menurutnya, pada tahun 2017 ini, Korpri memperingati dan merayakan HUT ke-46 yang bertepatan dengan akan dilaksanakannya pemilihan umum kepala daerah (Pemilukada) secera serentak yang dapat berimplikasi terhadap mengendornya persatuan dan kesatuan bangsa.
“Sejak pertama kali berdiri, Korpri sebagai satu-satunya wadah bagi pegawai Republik Indonesia selalu berupaya terus menerus dalam meneguhkan fungsinya sebagai perekat dan pemersatu bangsa, menjaga netralitas, dan hanya berkomitmen tegak lurus terhadap kepentingan bangsa dan Negara,” katanya.
Ia berpesan kepada seleuruh anggota Korpri agar ketika bicara pemberantasan korupsi dan pungutan liar (Pungli), ketika bicara memenangkan kompetisi global dengan pelayanan publik yang prima, maka sesungguhnya anggota Korpri di garis depan perjuangan.
“Agar Indonesia bisa menjadi bangsa pemenang dalam era kompetisi global maka rakyat membutuhkan anggota Korpri yang disiplin, bertanggungjawab, berorientasi kerja. Segera tinggalkan pola piker masa lalu seperti egosektoral, mental priyayi, mental penguasa, mental koruptif, yang hanya terpaku pada formalitas,” ujarnya.
Fokuskan energi pada intisari dari pelayanan publik yaitu memberikan pelayanan terbaik kepada rakyat. Untuk itu setiap anggota Korpri harus menjadi aset bangsa, yang menjadi bagian dari solusi masalah bangsa.
“Artinya, teruslah melakukan inovasi-inovasi agar pelayanan public bisa makin murah, cepat, makin baik. Hilangkan berbagai kendala yang dapat mengurangi produktivitas dan menghambat percepatan laju pembangunan nasional,” katanya. (**)