TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU – Salah satu kebutuhan yang mendesak untuk warga Kotamobagu adalah mobil ambulance. Tidak sedikit dari warga yang ingin berobat kesulitan untuk diantar ke rumah sakit.
Data yang didapat dari Dinas Kesehatan, ada 11 mobil ambulance. Namun dari jumlah tersebut, hanya Dua yang standby melayani kebutuhan masyarakat. Sedangkan sisanya beroperasi di RSUD Kotamobagu dan disejumlah puskesmas.
“Ada lagi beberapa unit yang rusak. Idealnya, tiap desa/kelurahan memiliki satu unit ambulance yang standby,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kotamobagu, Abdul Haris Mongilong.
Haris mengatakan, jika Kotamobagu masih butuh mobil ambulance. Saat ini jumlah ambulance yang tersedia totalnya 11 kendaraan.
“Untuk Dinkes ada 6 mobil, 4 di tempatkan di masing-masing Puskesmas dan 2 kendaraan stanby di Kantor. Sedangkan di RSUD Kotamobagu totalnya 5 kendaraan, tapi hanya 2 kendaraan yang berfungsi,” jelasnya.
Ia mengungkapkan, total kendaraan ambulance yang bisa beroperasi untuk melakukan pelayanan hanya tersisa 3 mobil ambulance.
“Dua Ambulance di RSUD dan 1 mobil ambulance di Kantor Dinkes. Sisanya 4 ambulance yang berada di puskesmas hanya bisa beroperasi di dalam Kota, 1 Ambulance juga sudah difungsikan menjadi mobil jenazah dan 3 ambulance di RSUD sudah tak bisa digunakan lagi,” jelas dokter gigi ini.
Ditanyakan terkait rencana penambahan jumlah ambulance, Haris mengatakan jika pihak Dinkes belum mengusulkan penambahan ambulance.
“Untuk penambahan masih dipusatkan di desa-desa, dengan menggunakan Anggaran Dana Desa (ADD), dan itu sudah kami sampaikan ke masing-masing kepala desa. Kemudian ada juga penambahan mobil untuk Tim Reaksi Cepat (TCR) sejumlah 2 unit yang rencananya akan disumbangkan oleh Pemerintah Provinsi,” ungkap Haris.(**)