TOTABUAN.CO BOLMONG – Hingga triwulan tiga 2018 ini, capaian produksi gabah kering di Bolaang Mongondow (Bolmong) sudah mencapai 80 persen dari yang ditargetkan pada tahun ini sebesar 360 ribu ton gabah kering panen. Menurut Kepala Dinas Pertanian (Distan) Bolmong Taufik Mokoginta, untuk hasil produksi gabah di Bolmong tidak diragukan lagi.
“Untuk tahun ini ada kenaikkan, jika tahun lalu hanya sekitar 340 ribu ton. Tahun ini, target kita sudah pada angka 360 ribu ton dengan capai hingga saat ini lebih dari 80 persen,” katanya.
Selain produksi gabah dari sawah milik petani yang sudah ada, target capaian ini juga terbantukan dengan adanya cetak sawah yang dilakukan pemerintah sebesar 40 ribu hektare (Ha).
“Program cetak sawah baru ini untuk menambah luas lawan pesawahan produktif bagi petani dalam rangka meningkatkan swasembada pangan. Kita optimis target ini bisa dicapai,” ujarnya.
Soal bencana banjir yang melanda beberapa wilayah di Bolmong beberapa waktu lalu, menurut Taufik tidak berpengaruh menurunkan produksi gabah.
“Kita sudah identifikasi seperti di Kecamatana Lolayan aman. Kita juga sudah turun ke wilayah Dumoga Raya. Jika padi baru tanam tentu tidak bisa diselamatkan, tapi yang di atas dua bulan masih bisa panen. Karena informasi, banjir kemarin hanya bersifat genangan, jadi semua tanaman pertanian termasuk gabah dan jagung taman,” katanya. (Mg3)
kalau gabah yang over target itu biasa, tapi persoalannya mengapa masih 6 kecamatan rawan pangan di Bol-mong.