TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU— Dinas Kesehatan Kota Kotamobagu, melakukan pengasapan (fogging) terhadap lingkungan warga untuk mengantisipasi berkembangnya penyakit demam berdarah dengue (DBD) dibeberapa titik Kotamobagu. Pada pekan ini, fogging dilakukan di wilayah Mongkonai Kecamatan Kotamobagu Barat.
“Intensitas hujan yang masih tinggi sekarang ini, rawan terhadap munculnya penyakit (DBD). Karena itu kita melakukan fogging terhadap rumah-rumah warga agar penyakit tersebut tidak berkembang,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kotamobau drg Abdul Haris Mongilong.
Ia menjelaskan, dimusim penghujan sekarang ini akan menyebabkan risiko adanya peningkatan kasus penyakit DBD, karena banyak genangan air bersih yang merupakan tempat perindukan nyamuk aedes aegypti, vektor pembawa virus dengue.
Haris menjelaskan, kasus DBD di Kotamobagu setiap tahun terus terjadi. Karena itu masyarakat diminta untuk mewaspadai penyakit DBD tersebut.
DBD adalah penyakit demam akut yang disebabkan oleh virus dengue, yang menular dan masuk ke peredaran darah manusia melalui gigitan nyamuk aedes aegypti atau aedes albopictus, vektor yang paling banyak ditemukan sebagai penyebab penyakit tersebut.
“Nyamuk dapat membawa virus dongue setelah menghisap darah orang yang telah terinfeksi virus tersebut. Sesudah masa inkubasi virus di dalam nyamuk selama 8-10 hari, nyamuk yang terinfeksi dapat mentransmisikan virus dengue tersebut ke manusia sehat yang digigitnya,” jelasnya.
Kemudian, nyamuk betina juga dapat menyebarkan virus dengue yang dibawanya ke keturunannya melalui telur (transovarial). Penyebab utama penyakit demam berdarah adalah virus dengue, yang merupakan virus dari genus flavivirus famili flaviviridae.
Ada empat jenis virus dengue yang diketahui dapat menyebabkan penyakit demam berdarah, yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3 dan DEN-4. Penyakit ini bersifat musiman dan biasanya muncul pada musim hujan yang memungkinkan vektor penular hidup di genangan air bersih.
Ia menjelaskan, gejala demam berdarah baru muncul saat seseorang yang pernah terinfeksi oleh salah satu dari empat jenis virus dengue mengalami infeksi oleh jenis virus dengue yang berbeda.
Sistem imun (kekebalan) yang sudah terbentuk di dalam tubuh, setelah infeksi pertama justru akan mengakibatkan kemunculan gejala penyakit yang lebih parah saat terinfeksi untuk kedua kalinya. Seseorang dapat terinfeksi oleh sedikitnya dua jenis virus dengue selama masa hidup, namun jenis virus yang sama hanya dapat menginfeksi satu kali akibat adanya sistem imun tubuh yang terbentuk.
Pihaknya juga menyarankan warga untuk melakukan pemberantas sarang nyamuk (PSN) dengan pola 3 M, Menutup tong bekas, Menguras bak mandi dan dan Mengubur kaleng maupun ban bekas.
“Cara paling efektif memutus siklus nyamuk aedes aegypti itu adalah dengan gerakan 3M. Kalau fogging atau pengasapan hanya bertahan selama dua hari, dan hanya membunuh nyamuk dewasa,” ujarnya.
Sedangkan melalui gerakan 3M efektif memutus siklus perkembangbiakan jentik nyamuk yang mematikan itu. Pihaknya tidak selalu memenuhi permintaan masyarakat untuk melakukan fogging, kecuali di wilayah bersangkutan ada kasus warga yang positif menderita demam berdarah.
Penulis: Hasdy