TOTABUAN.CO BOLMONG– Program Keluarga Berencana (KB) untuk kaum Pria di Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) masih kurang diminati pria. Banyak kaum pria lebih memilih mengikuti program KB dengan menggunakan kondom daripada vasektomi.
Menurut Kepala Seksi Bina Kesertaan Keluarga Berencana dari Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPP-KB) Bolmong Helke Moningka, data yang ada, angka yang ikut program vasektomi pada 2015 lalu hanya 57 peserta pria. Sedangkan pada 2016 turun menjadi 42 orang.
“Memang perluya sosialisasi ke masyarakat tentang program vasektomi ini,” kata Helke.
Helke mengatakan, program vesektomi ini diangap dikalangan masyarakat seperti dikebiri. Padahal lanjutnya hanya jaringan saja yang diikat agar tak produktif lagi. “Sebenarnya bukan dikebiri. Kalau kebiri itu permanen, padahal itu bisa dibuka lewat operasi,” jelasnya.
Ia menambahkan, kesadaran masyarakat Bolmong untuk mengikuti program KB dinilai masih rendah, terutama kaum pria. Ia mengakui masih terkendala dalam menjaring pria yang mau mengikuti program ini. Selain itu tidak semua istri juga menyetujui program ini. Karena ada kekhawatiran soal keturunan, mereka nantinya berfikir bagaimana jika nanti tak bisa punya anak lagi, sementara sudah terlanjur ikut program ini.
Untuk menjaring pria untuk ikut program ini, petugas harus pintar dan punya strategi. “Kadang harus menggunakan jurus setengah bercanda, agar pria mau, kalau terlalu serius target takutnya akan lari duluan,” kata dia.
Namun meski begitu ada juga yang mengaku geli saat dilontarkan pertanyaan bagaimana jika ikut program KB untuk pria, mereka bahkan menolak mentah-mentah. “Masa lelaki ikut KB,” ujar Nawi warga Bolmong.
Penulis: Hasdy