Kerukunan umat beragama merupakan simbol Dumoga yang akan menjadi otonom baru Bolmong Tengah. Nampak rumah ibadah dibangun berdampingan di Desa Mopuya, Dumoga | istimewa.
TOTABUAN.CO, BOLMONG – Peluang Provinsi Bolaang Mongondow Raya (BMR) sulit terealisasi yang ditandai dengan urutan daerah pemekaran pada posisi diatas 100. Namun, masyarakat khususnya di wilayah Dumoga Raya jangan kecewa dulu, sebab usulan untuk Kabupaten Bolaang Mongondow Tengah (Bolteng) lebih terbuka lebar.
Peluang terbentuknya Bolteng ini ditandai urutan daftar daerah pemekaran di Komisi II DPR RI yang membidangi daerah otonomi baru, Bolteng pada urutan ke-2. Itu artinya, posisi wilayah lumbung beras BMR tersebut sangat berpeluang.
Bahkan informasi diperoleh TOTABUAN.CO pemekaran Bolteng akan tewujud sebelum tahun 2014 mendatanga bersama sejumlah daerah lainnya di Indonesia, termasuk di Sulut, seperti Kota Langowan yang memang sejak lama di idam-idamkan masyarakat Minahasa.
Terbukti, Presidium Bolteng bersama warga dumoga raya pun langsung menggelar dialog dan silaturahmi bersama Pemerintah Daerah dihadiri Bupati Bolmong Salihi Mokodongan dan Wakil Bupati Yanny R Tuuk, digelar Rabu 14 Agustus 2013 lalu, di Balai Desa Mopuya Utara.
“Saya tidak menyangka jika presidium Bolteng sudah melakukan lobi sampai di pemerintah pusat, semoga apa yg dicita citakan terwujud. Kehadiran pemerintah saat ini merupakan dukungan bagi pemekaran itu” ujar Bupati.
Sementara itu Wakil Bupati yanny R Tuuk STh MM mengajak seluruh presidium maupun warga untuk terus optimis dalam mewujudkan pemekaran Bolteng, dimana keikhlasan pemerintah daerah merupakan dukungan penuh bagi warga dumoga raya untuk memisahkan diri menjadi daerah otonom yang baru.
Dalam dialog itu dibahas pula berbagai pemberkasan yang harus dipenuhi berupa peta DOB Bolteng. Termasuk support Bupati Bolmong sebagai penguasa daerah yang akan dimekarkan memberi dorang penuh atas pemekaran Bolteng.
PELIPUT: HASDY FATTAH