TOTABUAN.CO MANADO— Ternyata regulasi dan pelayanan birokrasi berbelit-belit masih menjadi perbincangan hangat dikalangan investor. Bahkan, dua hal tersebut masih menjadi keraguan bagi para pelaku usaha untuk menginvestasikan modal mereka di daerah.
Hal tersebut menjadi topik saat acara yang diselenggarakan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Pemkot Kotamobagu dengan mengambil tema ‘Semalam Bersama Investor’ yang dilaksanakan di Markobar Manado Jumat 28 April 2017.
Bagi para kalangan investor, sistem regulasi serta birokrasi berbelit menimbulkan ganjalan mereka untuk datang berinvestasi di daerah.
Salah satu pengusaha yang bergerak di bidang properti David Pardede mengatakan, ganjalan bagi mereka yang akan berinvestasi adalah regulasi serta birokrasi yang terlalu panjang serta berbelit.
“Ini yang menjadi keraguan kita setiap kali akan berinvestasi. Birokrasi yang panjang harusnya perlu dirampingkan, bahkan bila perlu jemput bola,” tutur Direktur PT Wisesa ini.
Itulah sebabnya kata David, kepercayaan bagi para pebisnis untuk menginvestasikan modalnya turun karena birokrasi yang diterapkan disalah satu daerah sangat panjang. “Daerah-daerah perlu berbenah diri untuk bisa bersaing dengan daerah maju lainnya,” tuturnya.
Pengusaha yang bergerak dibidang Plywood Frangky Bastian mengatakan juga hal yang sama. Ia menilai, panjangnya birokrasi saat mengurus perizinan masih ditemui disejumlah daerah di Indonesia bahkan kerap dipersulit. “Ini yang kita inginkan agar pengurusan perizinan tak perlu dipersuit,” kata pengusaha asal Sulut ini
Dengan acara yang digagas Pemkot Kotamobagu ini kata dia, diharapkan pemerintah mampu mencermati apa yang menjadi ganjalan saat para pelaku usaha untuk datang berinvestasi di daerah. Ia mengaku Pemkot Kotamobagu sudah berani melakukan salah satu terobosan untuk menangkap peluang investasi.
“Jika berani mendatangkan para pelaku usaha, pemerintah harus berani jemput bola. Dan saya nilai ini gagasan yang Brilliant,” katanya.
Namun setelah melihat pemaparan tentang kondisi Kota Kotamobagu dan produk yang disediakan, sejumlah investor tertarik untuk datang di Kotamobagu. “Kita sangat tertarik dengan Kopi Kotamobagu. Brandnya sudah kita dengar,” kata David.
Dari ‘Semalam Bersama Investor’, beberapa produk andalan Kota Kotamobagu ditampilkan, seperti produk andalan yakni Kopi Kota Kotamobagu, produk usaha kecil menengah kacang goyang dan produk lainnya.
Asisten II Pemkot Kotamobagu Gunawan Damopolii mewakili Walikota Tatong Bara mengatakan, apa yang menjadi keraguan para investor soal birokrasi tidak berlaku di Kotamobagu. Ia menegaskan, pelayanan birokrasi di Kotamobagu sangat mudah.
“Ibu Walikota terus mengingatkan, agar pelayanan jangan dipersulit. Bahkan, terus memberikan pelayanan yang maksimal. Pengurusan perizinan saja hanya butuh dua hari. Asalkan semua persyaratan sudah siap,” kata Gunawan.
Kadis Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Noval Manoppo, mengklaim jika pelayanan di kantornya sangat maksimal. Jika semua kelengkapan sudah siap, biasanya hanya butuh dua hari saja.
“Pelayanan pengurusan perizinan hanya butuh dua hari. Asalkan semua syarat yang diminta sudah disiapkan,” kata Noval.
Saat ini kata Noval, kebijakan yang diterapkan Pemkot Kotamobagu sudah baik. Apaterlebih saat ini Kota Kotamobagu menghadapi tahun tema Investasi.
“Saat ini iklim investasi di Kotamobagu sudah baik. Ini karena kebijakan mempermuda pelayanan yang diterapkan pemerintah terus dimaksimalkan,” katanya.
Penulis: Hasdy