TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU – Beberapa hari terakhir, para pedagang di Pasar 23 Maret dan para pedagang yang berjualan di Pasar Serasi, melakukan aksi demo memprotes kebijakan Pemkot Kotamobagu melalui Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) yang dinilai merugikan pedagang.
Sikap Pemkot Kotamobagu yang menindak para pedagang yang berjualan bukan pada tempat yang ditentukan, terus ditentang sejumlah pedagang.
“Kami diminta untuk pindah ke dalam (area pasar). Sementara di situ sangat sepi pembeli. Buktinya, banyak barang kami yang busuk karena tak laku,” kata Ade Kokunsi, salah satu pedagang barito di Pasar 23 Maret.
Ia mengaku kecewa dengan kebijakan pemerintah kota yang dipimpin Walikota Tatong Bara yang mengeluarkan kebijakan yang tidak berpihak kepada para pedagang kecil.
Protes terhadap kebijakan penertiban pedagang juga datang dari pedagang ayam di Pasar Serasi. Mereka menyebut Pemkot hanya melakukan penertiban tanpa memberi solusi.
“Kalau tak berjualan di situ, kami harus pindah kemana. Tidak ada tempat yang disiapkan untuk kami berjualan ayam,” sebut Rustam Nani, saat mengunjungi kantor DPRD Rabu 11 Rabu Januari 2017 lalu.
Sekretaris Kota (Sekkot), Tahlis Galang, mengatakan Pemkot tak memiliki kepentingan apapun dalam melakukan penertiban pasar. Tahlis mengatakan, tidak ada pedagang yang diprioritaskan.
“Kami hanya mengatur sesuai peruntukkannya,” ujar Tahlis usai pertemuan dengan pedagang Pasar 23 Maret, di aula kantor walikota, Kamis 13 Januari 2017.
Ia meminta, instansi terkait tegas dan tetap komitmen dengan peruntukkan pasar tersebut. Rencananya, penertiban yang terus dilakukan ini untuk penertiban tempat bagi para pedagang.
“Kalau tempat barito ya barito. Begitu juga dengan pedagang ayam. Kita tidak mau lokasi tempat berjaualan itu bercampur. Dinas Perdagangan harus tegas,” katanya.
Kepala Disperindagkop, Herman Aray, menuturkan pedagang tidak diperbolehkan berjualan di area steril. Ia meminta Pedagang barito semua harus pindah ke dalam, tidak boleh ada yang di depan. Karena itu tempatnya pedagang lain, tuturnya. (Mg2)
Mungkin masyarakat pembeli juga perlu dihimbau agar membeli barito yg dijual di bgn dlm pasar, jgn beli yg di pinggir2 jln. Yakinlah kalau semua pindah jualan di dalam otomatis semua pembeli akan cari jualan di bgn dalam..dgn begitu akan banyak pembeli, jd ndak bakalan sepi lagi..