TOTABUAN.CO BOLMONG – Makin dekatnya Pilkada 2017, calon Bupati Bolaang Mongondow (Bolmong) Yasti Soepredjo Mokoagow terus mendapat kampanye hitam (Black Campaign) di media. Betapa tidak, Srikandi Bolmong ini dituding oleh sejumlah oknum dan beberapa media, terlibat dalam dugaan kasus korupsi di DPR RI.
Namun di sisi lain, kampanye hitam yang disebar tak berpengaruh untuk menurunkan elektabilitas Yasti. Sebagian besar masyarakat Bolmong yakin, jika hal itu merupakan salah satu cara untuk menjatuhkan calon bupati yang maju di pesta demokrasi di Bolmong.
“Kampanye hitam dan pemberitaan miring di media terutama kepada Ibu Yasti, merupakan salah satu cara lama untuk. Ada upaya untuk menurunkan elektalbilitas Ibu Yasti di Pilkada Bolmong. Ini jelas persaingan yang tidak sehat,” kata salah satu unsur pemuda dari Kecamatan Lolayan Kano Tontolawa.
Ia menilai, dengan cara ini jelas ada sebuah ketakutan atau cara sakit hati dari lawan politik sehingga Mba Yasti sapaan akrabnya terus difitnah dengan isu korupsi.
Pemuda asal Pantura Peddy Mokodongan menyatakan hal yang sama. Ia mengatakan kalau sebagian besar rakyat Bolmong tak terpengaruh dengan pemberitaan dan fitnah.
“Malah masyarakat Bolmong lebih yakin. Bahkan dukungan kepada pasangan Yasti – Yanny terus bertambah,” kata Peddy.
Ketua Ketua Media Center Yasti – Yanny, Yusra Alhabsy berharap kepada sejumlah media agar tetap menyajikan berita-berita objektif dan tidak memprovokasi, yang nantinya akan berdampak pada jalannya Pilkada.
Ia juga meminta kepada pendukung Yasti – Yanny untuk tidak terpengaruh dengan isu-isu murahan yang disebar oleh oknum-oknum tak bertanggungjawab,” tegas Yusra.(Mg2)