TOTABUAN.CO BOLMONG – Lima hari menjelang perayaan Natal, pergerakan hagra bahan pokok termasuk bumbu dapur di sejumlah pasar tradisional di Bolaang Mongondow (Bolmong) relatif normal. Begitu pula dengan stok yang banyak tersedia. Seperti di pasar tradisional Lolak, hanya bawang putih yang sedikit mengalami kenaikan harga. Jika biasanya per-Kilogram (Kg) dijual Rp40 ribu, kini menjadi Rp45 ribu.
“Harga bahan pokok relatif stabil. Bahkan ada yang mengalami penurunan harga,” kata Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Bolmong, Helmida.
Dia menjelaskan kenaikan harga bawang putih meski tidak signifikan lebih disebabkan menunggu pasokan dari luar daerah.
“Bawang putih yang dijual di Bolmong sebagian berasal dari Sulawesi Tenggara (Sultra). Ada juga dari Brebes Jawa Tengah (Jateng). Sebenarnya di Bolmong sendiri ada produksi komoditi bawang putih, tapi belum dapat memenuhi permintaan masyarakat,” ujarnya.
Kepala Disperindag Bolmong, George Tanor, menjelaskan selain memfokuskan pemantauan pergerakan harga bahan pokok, pihaknya juga memantau persediaan bahan lain yang banyak digunakan warga, apalagi menjelang perayaan Natal 25 Desember. Seperti, stok liquefied petroleum gas (LPG) yang banyak diburu ibu-ibu rumah tangga.
“Stok LPG 3 Kilogram (Kg) relatif aman,” katanya.
Pihaknya mengingatkan warga agar tidak khawatir dengan persediaan LPG 3Kg. Ia juga meminta warga agar melaporkan kepada pihaknya jika ada oknum-oknum tertentu melakukan penimbunan.
“Informasi yang masuk langsung kita tindaklanjuti. Jika kedapatan ada yang melakukan penimbunan, kita akan memberikan sanksi tegas sesuai aturan yang berlaku,” ujarnya. (Mg3)